Belum lama ini viral video seorang pengemudi Uber dari San Francisco diduga diserang oleh tiga wanita ketika dia menyuruh mereka memakai masker. Pengemudi yang bernama Subhakar Khadka mengatakan para wanita itu menggunakan hinaan rasial, meraih teleponnya dan batuk ke arahnya.
Menurut laporan The Guardian, Khadka mengatakan kalau perempuan yang duduk di kursi tengah tidak mengenakan masker. Padahal, karena pandemi COVID-19, Uber punya kebijakan yang mengharuskan pengendara agar meminta semua penumpang mengenakan masker sebelum mengonfirmasi perjalanan mereka.
UBER RIDERS COUGH ON, ASSAULT, PEPPER SPRAY DRIVER
— Betty Yu (@BettyKPIX) March 9, 2021
Driver Subhakar Khadka, who is South Asian, says he believes he was targeted because of his race. He picked up 3 women in the Bayview yesterday afternoon on San Bruno Avenue. https://t.co/Tzr7kTfyKQ pic.twitter.com/f8PiHDZ9CZ
Video viral tersebut kemudian sampai ke telinga Uber. Platform ride hailing asal AS itu kemudian menawarinya memberikan uang 120 dolar AS kepada Khadka untuk menutupi biaya pembersihan mobilnya.
Pada hari Selasa (9/3), Cyan Banister, investor awal Uber, kemudian memulai penggalangan di platform urun dana Gofundme untuk Khadka sehingga dia bisa mengeluarkan sisa semprotan merica dari mobilnya dan untuk mengganti pemasukannya yang hilang.
UBER DRIVER COUGHED ON, ASSAULTED & PEPPER SPRAYED
— KPIX 5 (@KPIXtv) March 9, 2021
An @Uber driver was assaulted & coughed-upon by a group of women in #SanFrancisco after he refused them service for not wearing masks, in an attack the driver captured on videohttps://t.co/6Muz8wb2ea pic.twitter.com/KMO1vig1tq
Baca juga: 9 Tahun Pacaran Tapi Tak Jadi Nikah, Wanita Ini Merasa Frustasi Namun Tetap Berusaha Tegar
Menyusul video viral tersebut, akun para penumpang diskors oleh Uber dan aplikasi taksi online lainnya, Lyft, yang keduanya beroperasi di kawasan San Fransisco.
Di sisi lain, penumpang di belakang kursi Khadka, yang bernama Arna Kimiai (24), mesti menghadapi sejumlah tuntutan hukum, menurut laporan The Independent.
(1/4) The victim, a 32-year-old male, TNC driver picked up three passengers at San Bruno Avenue and Felton Street on March 7, 2021 at approximately 12:45PM. One of the passengers was not wearing a mask. pic.twitter.com/2J9NsM8MG2
— San Francisco Police (@SFPD) March 10, 2021
Setidaknya, Kimiai menghadapi satu tuduhan kejahatan penyerangan dengan cara kekerasan yang kemungkinan besar akan menyebabkan cedera tubuh yang parah terhadap operator angkutan.
Dia lalu perlu menghadapi dakwaan kejahatan kedua atas percobaan perampokan tingkat pertama pada operator angkutan karena diduga mencoba mengambil ponsel Khadka. Adapun teman Kimiai bernama Malaysia King, yang terekam berteriak "Saya terkena corona" selama kejadian tersebut, ditangkap minggu lalu setelah menyerahkan diri.
Dia didakwa melakukan penyerangan dengan bahan kimia kaustik, penyerangan dan kekerasan, konspirasi dan pelanggaran kode kesehatan.
Setelah didesak oleh letnan Polisi San Francisco Tracy McCray untuk menyerahkan dirinya "segera", Kimiai juga telah pergi ke pihak berwenang pada tanggal 14 Maret. Ia dimasukkan ke Penjara San Francisco County malam itu hingga saat ini. Sejumlah dakwaan untuk Kimiai membuatnya bisa mendekam hingga 16 tahun penjara.