Seorang Ilmuwan Berhasil Ajari 4 Ekor Babi Bermain Video Game, Jadi Gamer Profesional?

- Sabtu, 13 Februari 2021 | 17:24 WIB
Empat ekor babi dianggap bisa bermain game konsol. (Photo/Pennsylvania State University/Eston Martz)
Empat ekor babi dianggap bisa bermain game konsol. (Photo/Pennsylvania State University/Eston Martz)

Sebuah studi baru-baru ini tentang babi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Frontiers in Psychology melakukan beberapa percobaan pada hewan ternak untuk menyelidiki proses kognitifnya seperti ingatan, perhatian, dan konseptualisasi.

Namun, kali ini percobaannya agak berbeda setelah para peneliti melakukan penelitian sederhana dengan video game kepada empat ekor babi. Dan hasilnya, ternyata babi-babi itu sangat pandai bermain video game.

Penelitian yang dilakukan oleh spesialis perilaku hewan Purdue Candace Croney dan ahli kognisi simpanse Sarah Boysen bereksperimen pada empat babi, dua di antaranya adalah babi Yorkshire bernama Hamlet dan Omelette serta dua babi mikro bernama Ebony dan Ivory.

-
Salah satu dari empat ekor babi dianggap bisa bermain game konsol. (Photo/Pennsylvania State University/Eston Martz)

Dilansir dari World of Buzz, Sabtu (13/2/2021), secara khusus, percobaan tersebut mengajari babi cara memanipulasi joystick untuk memainkan video game di monitor di depan mereka.

Baca juga: Masyarakat Diminta Untuk Bijak Saat Gunakan Aplikasi Kencan Online

“Setiap babi melakukan tugas jauh di atas kebetulan, menunjukkan bahwa hewan tersebut memahami bahwa gerakan joystick terhubung ke kursor di layar komputer,” tulis jurnal dalam sebuah pernyataan.

Selama percobaan berlangsung, babi diberi hadiah makanan jika mereka memainkan permainan dengan benar serta diberikan dorongan verbal jika berhasil.

-
Salah satu dari empat ekor babi dianggap bisa bermain game konsol. (Photo/Pennsylvania State University/Eston Martz)

Namun, studi tersebut menemukan bahwa babi “gagal memenuhi kriteria tertentu yang digunakan primata untuk menunjukkan penguasaan konsep sepenuhnya” tetapi hal itu mungkin disebabkan oleh desain eksperimen yang tidak ditujukan untuk hewan berpandangan jauh dengan ketangkasan terbatas seperti itu.

Tak hanya itu saja, para peneliti juga merekomendasikan penggunaan layar sentuh untuk percobaan berikutnya. Lebih lanjut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa penelitian tersebut dapat berimplikasi pada bagaimana kita memahami kecerdasan babi dan kemampuannya untuk belajar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X