Demo di Amerika Ricuh, WNI Dilarang Buat Status Medsos Terkait George Floyd

- Rabu, 3 Juni 2020 | 09:07 WIB
Aksi unjuk rasa terkait kematian George Floyd di New York City (REUTERS/Brendan McDermid)
Aksi unjuk rasa terkait kematian George Floyd di New York City (REUTERS/Brendan McDermid)

Warga negara Amerika Serikat tengah melakukan protes keras terhadap tindakan rasisme sejumlah polisi yang menewaskan pria kulit hitam, George Floyd. Aksi tersebut berujung ricuh di sejumlah wilayah di Amerika. Bahkan beberapa toko dijarah dan dibakar.

Salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini menetap di Michigan, Amerika Serikat,
Pierre Bagenda mengatakan, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago Bagian Midwest mengimbau kepada para WNI agar tetap berada di rumah dan menghindari titik-titik aksi unjuk rasa. Selain itu, para WNI juga diimbau untuk membatasi kegiatan di luar rumah, terus memantau pemberitaan serta mematuhi aparat keamanan setempat. 

"Kita di negara bagian Midwest, KJRI ingatkan stay at home jaga diri dan keluarga. Kita bisa menyuarakan dan apabila ada sesuatu yang perlu disupport bisa menandatangani petisi atau dengan cara-cara lain, namun diingatkan tidak turun demo karena sedang ada pandemi Covid-19," ujar Pierre saat dihubungi Indozone, Rabu (3/6/2020).

Selain itu, berdasarkan arahan dari Wakil Dubes Indonesia di Amerika, Iwan Freddy Hari Susanto, para WNI juga dilarang membuat pernyataan apapun di media sosial terkait kematian George Floyd dan mengikuti jam malam di daerah masing-masing.

"Kita bukanlah warga negara Amerika. Kita tidak memiliki hak suara di negara ini. Ini adalah arahan yang cukup keras dari KBRI. Mohon diikuti. Terimakasih," demikian imbauan yang disebarluaskan kepada para WNI di Amerika.

-
Demonstrasi atas kematian pria kulit hitam, George Floyd di California (REUTERS/Mario Anzuoni)

 

Meski di sejumlah wilayah di Amerika masih memanas, Pierre sendiri mengaku tidak khawatir untuk beraktivitas di luar rumah mengingat di wilayahnya tidak terjadi gelombang demonstrasi. Aksi protes dilakukan di ibu kota Michigan, Lansing dan di kota terbesar di Michigan, Detroit.

"Untuk Michigan demo berlangsung di Detroit dan juga di Lansing ibu kota negara bagian Michigan. Jadi saya di sini saya aman-aman saja tidak ada kerusuhan, kondisinya normal. Saya habis keluar antar sepupu ke tempat kerja, tidak ada demo dan anarkis di sekitar rumah. Tidak sama sekali khawatir karena situasi dan kondisi sekitar rumah aman-aman saja," tuturnya.

Pierre yang ini tengah menempuh pendidikan Magister di University of Michigan mengaku tidak setuju dengan tindakan melanggar hak asasi manusia terkait SARA. Menurutnya, aksi protes sah saja dilakukan namun tetap dilakukan secara damai. Selain itu, penting juga melakukan jaga jarak saat melakukan aksi ditengah kondisi pandemi virus corona saat ini.

"Selama protes dilakukan dengan aman dan tidak anarkis apalagi sampai rusuh harusnya sah saja, kemudian tetap jaga jarak karena masih dalam situasi pandemi corona," tutupnya.

Artikel menarik lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X