Kerusuhan di Solomon dalam beberapa hari ini telah menarik perhatian dunia. Pada Sabtu (27/11/2021) telah ditemukan tiga mayat di sebuah gedung yang terbakar di ibu kota Kepulauan Solomon. Ini merupakan kematian pertama yang dilaporkan.
Dilansir Guardian, mayat-mayat hangus ditemukan di sebuah toko di distrik Chinatown, Honiara, kata polisi pada Sabtu.
Seorang penjaga keamanan, Edie Soa, mengatakan mayat-mayat itu ditemukan pada Jumat malam di OK Mart di Chinatown Honiara.
"Tiga dari mereka berada di ruangan yang sama dengan kotak uang dan uang di lantai," katanya.
Banyak bangunan di distrik Chinatown telah dibakar dan Soa mengatakan mayat-mayat itu terbakar sangat parah.
"Kami tidak tahu apakah mereka orang China atau penduduk lokal," kata Soa.
Penjaga perdamaian Australia, yang tiba di negara itu hari Kamis malam, bergabung dengan polisi di jalan-jalan untuk memulihkan ketertiban dan melindungi infrastruktur penting.
Baca juga: Katak Raksasa Seukuruan Bayi Manusia Ini Ditemukan di Kepulauan Solomon, Besar Banget!
Para ahli mengatakan krisis yang terjadi di Solomon dipicu oleh permusuhan lama antara penduduk pulau terpadat Malaita dan pemerintah pusat yang berbasis di pulau Guadalcanal.
Negara kepulauan berpenduduk sekitar 700.000 orang itu selama beberapa dekade telah mengalami ketegangan etnis dan politik.
Penduduk Malaita mengeluh bahwa pulau mereka diabaikan oleh pemerintah pusat, dan perpecahan meningkat ketika Sogavare mengakui Beijing pada 2019.
