Jokowi: APBN 2022 Fokus 6 Hal

- Senin, 29 November 2021 | 15:13 WIB
Presiden RI Joko Widodo (tengah) bersama menyapa warga saat mengunjungi kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (9/10/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc)
Presiden RI Joko Widodo (tengah) bersama menyapa warga saat mengunjungi kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (9/10/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc)

Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah memiliki enam fokus utama dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Tahun Anggaran 2022. Menurut Jokowi, APBN 2022 memiliki peran sentral terkait presidensi Indonesia di forum G20.

"Kita akan fokus pada enam kebijakan utama. Pertama melanjutkan pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan," kata  Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (29/11/2021).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara "Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022" yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat negara terkait lain.

"Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu dan rentan," katanya.

Fokus lainnya adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Keempat melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan adaptasi teknologi, dan kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.

"Keenam melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting agar belanja lebih efisien," kata Presiden.

Jokowi mengatakan, APBN tahun 2022 memiliki peran sentral terkait Presidensi Indonesia dalam forum G20. Menurutnya, status tersebut membuat Indonesia harus menunjukkan kemampuan dalam menghadapi perubahan iklim, terutama pengurangan dalam emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

"Kita harus menunjukkan aksi nyata pada green and sustainble economy," ucapnya. 

Jokowi juga mengingatkan agar pada 2022 para menteri dan kepala daerah tetap mempersiapkan diri menghadapi risiko pandemi Covid-19 yang masih membayangi dunia dan Indonesia. Karena menghadapi ketidakpastian ini, Jokowi menyebut APBN tahun 2022 dirancang dan akan dilaksanakan secara responsif, antisipatif, dan fleksibel.

APBN tahun 2022 telah resmi diundangkan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 sejak tanggal 27 Oktober 2021.

Dalam UU Nomor 6 Tahun 2021, disebutkan postur APBN 2022 meliputi pendapatan negara yang direncanakan sebesar Rp1.846,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.714,2 triliun.

Defisit anggaran mencapai Rp868 triliun atau 4,85 persen pendapatan domestik bruto (PDB) sementara defisit APBN ditargetkan sebesar 4,85 persen dari PDB.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 diperkirakan mencapai 5,2 persen, sementara tingkat kemiskinan diharapkan dapat turun pada kisaran 8,5-9 persen.

Selanjutnya tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen, dan 'gini ratio' atau rasio ketimpangan akan menurun menjadi 0,376-0,378, selanjutnya indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan meningkat di 73,41-73,46.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X