Bisakah Virus Corona Bertahan di Paket Belanja Online?

- Senin, 4 Mei 2020 | 12:12 WIB
Ilustrasi pengantar paket. (Unsplash/Macau Photo Agency)
Ilustrasi pengantar paket. (Unsplash/Macau Photo Agency)

Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat jadi lebih sering membeli kebutuhannya secara online. Selain itu, masyarakat juga jadi lebih sering mengandalkan jasa antar makanan.

Namun, virus corona yang bisa bertahan di beberapa jenis permukaan selama 9 hari atau lebih membuat masyarakat jadi khawatir saat hendak menyentuh paket belanja online.

-
Petugas memilah paket kiriman barang di Kantor Pos, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/4/2020). (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

Lalu, amankah paket belanja online?

Para pelaku dagang online maupun perusahaan pengantaran memastikan bahwa mereka sudah menjalankan prosedur kebersihan untuk paket kiriman.

Mulai dari menyemprotkan disinfektan pada paket sampai membekali kurir mereka dengan masker dan juga cairan pembersih tangan. Kurir juga menerapkan pengantaran tanpa kontak dengan menaruh paket di tempat yang telah disetujui.

Meski demikian, masih ada konsumen yang khawatir sehingga mereka pun memilih membuka paket dengan menggunakan sarung tangan.

Terkait hal tersebut, The Center for Disease Control and Prevention mengungkapkan bahwa risiko virus corona menyebar lewat paket belanja online sangat kecil. Sebab, barang sudah berpindah-pindah selama berhari-hari.

Hal senada juga diungkapkan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO. Risiko orang terkena virus dari paket belanja online tergolong kecil. Sementara itu, untuk layanan pesan antar makanan, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengatakan belum ada bukti virus bisa menular dari makanan atau paket.

Meski demikian, masyarakat harus tetap waspada dan tetap menjaga kebersihan saat menerima paket belanja online.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X