Hampir 1 Juta Orang di Tiongkok Disuntik Vaksin Sinopharm, Bagaimana Hasilnya?

- Jumat, 20 November 2020 | 10:24 WIB
Ilustrasi lambang Sinopharm. (REUTERS/Tingshu Wang)
Ilustrasi lambang Sinopharm. (REUTERS/Tingshu Wang)

Hampir satu juta orang di Tiongkok telah disuntik vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) melalui program penggunaan darurat.

Dilansir dari Reuters, Jumat (20/11/2020), Tiongkok meluncurkan program penggunaan darurat pada Juli dengan tiga kandidat vaksin yang ada saat ini yaitu buatan Sinopharm, China National Biotec Group (CNBG), dan Sinovac Biotech. Bahkan program tersebut dilakukan kepada pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya sebelum studi klinis selesai untuk membuktikan keamanan dan kemanjurannya.

Menurut Ketua Grup China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), dari penyuntikan vaksin tersebut, dilaporkan tidak ada reaksi merugikan bagi penerimanya.

"Dalam hal penggunaan darurat, vaksin telah diterapkan pada hampir satu juta orang dan belum ada satu kasus pun dari kejadian buruk yang serius. Orang-orang hanya mengalami gejala ringan," kata Liu Jingzhen dikutip dari SCMP, Jumat (20/11/2020).

Vaksin sinopharm menggunakan virus tidak aktif yang tidak dapat bereplikasi dalam sel manusia untuk memicu respons imun. Menurut data registrasi uji klinis, penggunaan vaksin ini memerlukan dua dosis.

BACA JUGA: BPOM Perkirakan Izin Pakai Vaksin Sinovac Terbit Januari 2021

Vaksin eksperimental dari Tiongkok sedang menjalani uji klinis fase tiga di luar negeri dan telah merekrut hampir 60 ribu relawan. Sampel darah lebih dari 40 ribu peserta telah diambil 14 hari setelah mereka disuntik dosis kedua.

Menurut pihak perusahaan, di antara karyawan proyek konstruksi, diplomat, dan siswa yang pergi ke luar negeri setelah mendapat vaksin Sinopharm, tidak ada yang terinfeksi.

"Hingga saat ini, semua kemajuan kami, dari penelitian hingga uji klinis hingga produksi dan penggunaan darurat, kami telah memimpin dunia," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X