Polemik Impor 1 Juta Beras, Eks Bos Bulog Minta Menko Airlangga Jadi 'Tukang Jahit'

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 15:04 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Mantan Direktur Perum Bulog, Lely Pelitasari Soebekty menyebutkan bahwa Menko Perekonomian  Airlangga Hartarto mengambil alih rencana Menteri Perdagangan M Lutfi yang berencana untuk impor 1 juta ton beras.

"Maka Menko ambil alih sebelum ke presiden. Saya belum dengar Pak Airlangga menanggapi ini," ucap Lely dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (20/3/2021).

Menurut Lely, Airlangga sebagai Menko yang berarti menjadi koordinator dari jajaran kementerian yang terkait dengan konteks impor beras harus menjadi 'penjahit' yang memberikan pernyataan ke publik.

"Jadi bagaimana menko perekonomian sebagai koordinator, sebagai penjahit menyatakan, meng-clearence pada publik," terangnya.

Baca Juga: Konflik Internal di Demokrat Tak Lepas dari Memudarnya Karisma Seorang SBY

Pasalnya, Lely menjelaskan, pernyataan yang menyebutkan kalau pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton sangat mempengaruhi psikologi pasar, dari dalam dan juga luar negeri.

"Pernyataan impor 1 juta ton itu membuat pasar beras dunia itu juga mulai hangat, naik. Ketika kita sebut 1 juta ton, karena pasar beras dunia tipis, hanya 4 jutaan, sebut 1 juta yg lain udah ribut gitu," terang Lely.

Oleh sebab itu, peran Airlangga sebagai koordinator Kementerian Perdagangan, Kementerian Perdagangan, serta Bulog dapat menjaga psikologi pasar dengan menyampaikan pernyataan sesuai pada waktu yang tepat.

"Pemerintah harus menjaga psikologi pasar itu dengan memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan sesuatu, apalagi yang sifatnya masih wacana. Bisa jadi ini belum jadi keputusan," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X