Seorang warga korban banjir di Pekalongan mengaku kapok mendatangi Kantor Dinas Sosial Pekalongan. Bukannya dilayani dengan baik, petugasnya malah asyik berkaraoke ria.
Akun Facebook Mamase Eko sebenarnya hendak meminta bantuan untuk warga yang terdampak banjir di 4 RT di Krapyak.
Tapi, petugas malah berkata stok bantuannya habis. Anehnya, ketika Eko dan temannya asal menduga bahwa masih ada sisa 5 karung beras, petugas tiba-tiba gelagapan.
"Akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya datang dengan alasan yang beda, dia minta surat-surat yang sudah kami bawa. Lalu kasih alasan bahwa surat-surat tersebut tidak lengkap karena tidak ada cap dari kelurahan.
Setelah negosiasi yang cukup alot, akhirnya petugas memberikan bantuan beras 25 kg untuk 4 RT tersebut, dengan syarat harus membawa surat-surat dari kelurahan keesokan harinya.
"Padahal untuk sampai dinsos kami menerjang banjir yang cukup dalam. yang lebih bikin kami emosi, yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke." paparnya.
Curhatan warga ini sampai ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengaku sudah meneruskan laporannya kepada pihak berwenang.
"Kemarin saya langsung kontak dengan wakil wali kota, dan dijawab, betul pak karena pada saat itu kebutuhan logistiknya banyak, terus mungkin petugasnya yang di sana tidak melayani dengan baik," ucap Ganjar, Kamis (11/2/2021).
Ganjar mengklaim bahwa oknum petugas itu sudah dipanggil dan diberi penjelasan serta peringatan.
"Orangnya, kata pak Wakil Wali kota, sudah dipanggil sudah dijelaskan, dan sudah dikasih peringatan, malah kalau tidak salah malah bilang silakan datang ya ke dinsos jangan takut ya," tambahnya.
