Pihak keluarga siswi SMP yang ditemukan tewas di dalam kamarnya usai melangsungkan akad nikah akhirnya buka suara.
Keluarga siswi SMP yang diketahui bernama Rakiyatul Annisak (16 tahun) itu pun membantah, jika siswi yang kerap disapa Anni itu meninggal karena bunuh diri.
Berdasarkan keterangan dari kakak iparnya, Arli (32 tahun), Anni meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya.
Selain itu, Arli juga membantah jika Anni dipaksa untuk menikah dini karena paksaan orang tuanya. Ia meminta agar penyebar informasi palsu mengenai adik iparnya itu memberikan klarifikasi atas perkataannya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, siswi SMP Negeri di Sumenep, Jawa Timur, yang ditemukan tewas di dalam kamarnya beberapa jam setelah melangsungkan akad nikah.
Anni meninggal lima jam usai akad nikah di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, pada Selasa (25/5/2021). Dimana akad nikah digelar sekitar pukul 07.00 WIB, lalu Anni ditemukan tewas di kamarnya sekitar pukul 12.00 WIB.
Diduga, Anni sengaja mengakhiri hidupnya dengan meminum racun lantaran dipaksa orang tuanya menikah di usia yang terbilang masih cukup muda.
Saat ditemukan, warna kulit Anni terlihat membiru dengan mulutnya mengeluarkan busa.
Meskipun begitu, keluarga Anni masih sempat membawa Anni ke Puskesmas Arjasa, akan tetapi nyawa Anni tidak terselamatkan.
