Heboh Teror Sperma Dokter di Semarang, Ternyata Aksi Pelecehan Seksual Ini Marak di Korsel

- Rabu, 15 September 2021 | 10:38 WIB
Ilustrasi teror sperma (Pexels/Deon Black)
Ilustrasi teror sperma (Pexels/Deon Black)

Publik tengah dihebohkan oleh kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dokter di Semarang, Jawa Tengah.

Oknum dokter berinisial DP diduga mencampurkan cairan sperma ke dalam makanan korban yang merupakan istri dari temannya sendiri.

Aksi pelecehan seksual yang menjijikan itu membuat korban trauma berat hingga mengalami gangguan susah tidur dan emosional. Bahkan korban harus menjalani pengobatan ke psikiater dan diberikan resep obat anti depresan.

Teror sperma atau disebut semen terorism alias terorisme sperma merupakan pelecehan seksual yang dilakukan dengan memberikan dan mengoleskan cairan sperma pelaku ke barang-barang korban.

Kasus terorisme sperma memang jarang terdengar di Indonesia. Namun, pelecehan seksual yang satu ini tengah menjadi kasus yang sedang marak terjadi di Korea Selatan (Korsel).

Di negara itu, sejumlah kasus terorisme sperma berhasil diungkap kepolisian. Kasus terorisme sperma yang paling mendapat sorotan terjadi pada 2018 lalu.

Saat itu, seorang mahasiswa pascasarjana melakukan aksi terorisme sperma kepada teman perempuan sekelasnya.

Dalam pemeriksaan polisi, terungkap bahwa pelaku sudah melakukan sebanyak 54 kali aksi terorisme sperma. Mulai dari mengoleskan sperma ke alat make up, memasukan sperma ke dalam minuman kopi, mencuri pakaian dalam korban untuk melakukan onani

Lalu yang lebih menjijikan, pelaku mencampurkan dahak, obat pencahar, serta afrodisiak ke dalam minuman kopi korban. Mirisnya, aksi itu dilakukan secara berulang kali.

Di persidangan pengadilan pada 2019, terungkap motif pelaku melakukan aksi terorisme sperma dan pelecehan seksual lainnya, yakni patah hati karena cintanya ditolak oleh korban.

Kasus terorisme sperma lainnya pernah terungkap di Korsel. Pelecehan seksual ini sudah menjadi tindakan kejahatan khusus yang rata-rata korbannya adalah kaum perempuan yang dijadikan pelampiasan hasrat seksual.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X