Tak Liburkan Sekolah, PM Inggris Dapat Reaksi Negatif dari Masyarakat

- Selasa, 17 Maret 2020 | 00:38 WIB
Orang-orang mengenakan masker pelindung, berjalan di jalan London Bridge, London. (photo/REUTERS/Henry Nicholls)
Orang-orang mengenakan masker pelindung, berjalan di jalan London Bridge, London. (photo/REUTERS/Henry Nicholls)

Terkait keputusan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk tidak meliburkan sekolah di tengah pandemi virus corona, hal itu membuat masyarakat setempat mengeluhkan langkah yang diambil pemerintah tersebut. Bahkan sejumlah orang tua memilih untuk membiarkan anaknya tetap di rumah.

Sampai saat ini, Inggris telah mengonfirmasi sebanyak 1,372 kasus infeksi Covid-19 serta 35 kasus kematian akibatnya. Jumlah itu masih sedikit dibandingkan Italia, Spanyol, dan Prancis yang telah mengeluarkan kebijakan menutup sekolah.

-
Orang yang sedang berjalan di London. (photo/REUTERS/Henry Nicholls)

Juru bicara perdana menteri menyebut bahwa pemerintah tidak mengambil kebijakan untuk menutup sekolah. Di samping itu, Suzana Ilieva seorang warga yang tinggal di wilayah Doncaster, bagian utara Inggris tidak mengizinkan anaknya untuk pergi ke sekolah sejak Jumat (13/3/2020).

"Saya rasa pemerintah tidak bertanggung jawab, dan alasan demi melindungi ekonomi bisa membahayakan hidup orang-orang. Sehingga saya membuat keputusan ini dengan suami saya," kata Ilieva.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X