Hampir semua negara "berperang" melawan sampah plastik, tidak terkecuali Thailand. Pemerintah setempat sudah mengeluarkan larangan penggunaan kantung plastik sejak awal tahun. Namun, pandemi virus corona (Covid-19) membuat sampah plastik di negeri gajah putih itu melonjak hingga 62% pada bulan April.
Pemicu lonjakan sampah plastik adalah penutupan sekolah dan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Kondisi ini membuat mereka lebih senang melakukan pemesanan makanan dan barang yang dikirim ke rumah. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah sampah plastik.
Sebanyak 3.432 ton plastik dibuang di ibukota negara yakni Thailand setiap hari pada bulan April. Angka ini naik dari rata-rata tahun lalu. Data menunjukkan, sebagian besar sampah berisi wadah makanan, tempat saus, botol, gelas plastik, dan peralatan plastik lainnya.
Menteri Lingkungan Hidup Varawut Silpa-archa mengakui adanya kemunduran dalam perjuangan melawan limbah plastik. Tetapi dirinya tetap berharap Thailand masih bisa mengurangi limbah plastik.
"Jangan bertempur dalam banyak pertempuran sekaligus. Sekarang fokus Covid-19 dulu,” ujarnya seperti yang dikutip dari New York Post, Selasa (12/5/2020).
Sekadar informasi, Thailand termasuk dalam urutan lima besar negara penghasil limbah plastik terbanyak. Setiap tahunnya paling tidak dihasilkan sekira 2 juta ton limbah plastik per tahun. Diperkirakan dengan adanya pandemi Covid-19, limbah plastik bisa melonjak hingga 30% di tahun ini.
Artikel Menarik Lainnya:
- Pemerintah Belum Berikan Izin TKA Masuk ke Indonesia, Termasuk di Sulawesi Tenggara
- DPR Minta Kemendikbud Buka Kembali Sekolah di Zona Hijau
- Supaya Bisa Keluar Penjara, Pada Narapidana di AS Ingin Terinfeksi Covid-19