13 Tentara AS Tewas karena Bom Bunuh Diri ISIS di Kabul, Joe Biden Perintahkan Siap Tempur

- Jumat, 27 Agustus 2021 | 10:29 WIB
Serangan ISIS di Kabul (Reuters)
Serangan ISIS di Kabul (Reuters)

Pasukan Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan, bersiap bertempur melawan ISIS sambil menyelesaikan misi evakuasi. Pejabat AS mengatakan kini jumlah tentara AS yang tewas dalam serangan bom bunuh diri ISIS di bandara Kabul, menjadi 13 orang.

Dilansir Reuters, pejabat tersebut mengatakan jumlah personel AS yang tewas kemungkinan akan bertambah lagi. Dalam ledakan tersebut, belasan warga sipil dan militer juga terluka.

Selain 13 tentara tewas, ada 18 orang yang terluka. Mereka sedang akan dievakuasi dengan pesawat angkut militer C-17 --yang memiliki fasilitas bedah, kata militer.

Ada dua ledakan di tengah kerumunan orang  yang memadati gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai. Mereka adalah warga Afghanistan yang panik dan berusaha meninggalkan negaranya sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.

Kepadatan di bandara Kabul masih berlangsung menjelang tenggat 31 Agustus Presiden AS Joe Biden menarik pasukan Amerika.

ISIS Khorasan (ISIS-K), afiliasi militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Mereka menargetkan "para penerjemah dan orang-orang yang bekerja sama dengan tentara Amerika."

Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat militer AS, mengatakan bahwa ledakan itu diikuti dengan baku tembak.

"Kami yakin keinginan mereka adalah terus melakukan serangan dan kami perkirakan serangan-serangan itu akan terus berlangsung --dan kami sedang melakukan segala upaya untuk bersiap-siap," kata McKenzie.

McKenzie menambahkan bahwa potensi serangan di masa depan dapat mencakup roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang mencoba masuk.

Amerika Serikat pun harus berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi warga negaranya dari Afghanistan dan di saat bersamaan harus mewaspadai potensi serangan dari ISIS.

Joe Biden siap menyerang balik

Presiden Joe Biden berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas ledakan di bandara Kabul di Afghanistan. Biden telah meminta Pentagon untuk mengembangkan rencana untuk menyerang balik mereka.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu anda dan membuat anda membayarnya," kata Biden di Gedung Putih.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X