Kemenag: Posisi Hilal di 101 Titik Belum Terlihat, Potensi Awal Ramadhan 3 April 2022

- Jumat, 1 April 2022 | 19:00 WIB
Rukyat hilal sebelum sidang isbat. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Rukyat hilal sebelum sidang isbat. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama (Kemenag) Profesor Thomas Djamaluddin mengatakan, posisi hilal di 101 wilayah Indonesia untuk menentukan awal Ramadhan pada saat Maghrib 1 April 2022 masih belum terlihat.

Dia mengatakan, hilal kemungkinan masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati. 

"Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga kemungkinan tidak terlihat," ungkap Thomas di kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. 

Sementara menurut Thomas Djamaluddin, pada saat Maghrib 1 April 2022, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya sekitar 3 derajat. 

"Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada yang mengklaim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomi klaim itu bisa ditolak," ungkap Peneliti BRIN ini. 

Maka, lanjut Thomas, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadhan jatuh pada 3 April 2022.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X