Adalah Husnul Khatimah, ia menjadi salah satu korban gempa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Guncangan gempa membuat rumahnya hancur hingga rata dengan tanah. Husnul adalah anak yatim, ayahnya meninggal 8 bulan yang lalu.
Setelah dihadapkan kenyataan ditinggal dengan orang yang paling dicintainya, Husnul kembali dihadapkan dengan musibah memilukan, rumah yang ditempatinya bersama sang ayah semasa hidup kini rata dengan tanah.
Kisah pilu Husnul diceritakan oleh seorang dosen dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang bernama Zakir Sabara. Zakir bertemu Husnul ketika menjadi relawan untuk membantu korban gempa.
Husnul merupakan mahasiswa jurusan Teknik Pertambangan FTI UMI dan telah lulus usai mengikuti wisuda online pada Juni 2020.
"Rumahnya rubuh akibat gempa, DIA mahasiswa saya yang lulus Juni lalu dan telah mengikuti wisuda online, selesaikan studi di Teknik Pertambangan FTI UMI kurang dari 4 Tahun," tulis Zakir pada caption Instagram-nya(@zakirsabara_h.wata), Senin (18/1/2021).
Zakir menceritakan bahwa Husnul tidak menyangka kalau para relawan bisa tembus ke desanya yang terisolasi reruntuhan longsor. Zakir sendiri juga tidak menyangka akan bertemu dengan mahasiswanya di lokasi bencana.
Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Sulawesi Barat
"Dia tidak menyangka kami bisa tembus ke desanya yang terisolasi oleh reruntuhan longsor, tak pernah menyangka saya yang sering dipanggil Pak De atau Ayah oleh mahasiswa bisa bertemu dikampung halamannya," kata Zakir.
Momen pertemuan Zakir dan Husnul begitu mengharukan. Husnul yang sudah menganggap Zakir sebagai ayahnya tak bisa menahan tangisnya.
Zakir pun menguatkan Husnul, ia meyakinkan ada hadiah terindah di balik musibah yang menimpa Husnul dan keluarga.
"Kamu kuat GADISKU, Insya Allah dan Yakinlah, dibalik bencana Allah SWT selalu menyiapkan hadiah terindah setelahnya," ujar Zakir.
