Di Tengah Krisis Energi di China dan India, Rusia Dapat Rejeki Nomplok

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 10:26 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Sergei Ilnitsky/Pool via REUTERS)

Kekurangan batu bara untuk menghasilkan listrik di India bulan ini memicu ketakutan, karena pasokan berjuang untuk memenuhi permintaan listrik yang berkembang di tengah ekonomi sedang bangkit.

Krisis energi membuat India memberlakukan pemadaman listrik pada bulan Oktober yang berlangsung hingga 14 jam sehari. Tak hanya India, beberapa provinsi China juga telah mengalami pemadaman listrik dalam beberapa pekan terakhir, karena pasokan batu bara kurang dari permintaan.

Eropa juga bergulat dengan kenaikan biaya listrik karena pasokan gas alam gagal memenuhi kebutuhan ekonomi setelah 20 bulan pandemi virus corona.

Namun, di tengah situasi tersebut, Rusia justru mendapatkan banyak rejeki. Selama bertahun-tahun Presiden Rusia Vladimir Putin telah dikritik karena penolakan Moskow menuju energi bersih.

Baca juga: Stok Batu Bara Menyusut, India Hadapi Krisis Listrik

Tapi sekarang, ini menuai keuntungan dari keputusan tersebut, karena Eropa, China dan India mencari gas dan batu bara Rusia sebagai penyelamat.

"Semua ini memberi Rusia pengaruh nyata," Thierry Bros, seorang analis industri energi dan profesor di universitas riset Sciences Po di Paris, dikutip Al Jazeera.

Di tengah krisis energi, Rusia siap untuk mendapatkan keuntungan secara finansial dan strategis. Ini karena Rusia rumah bagi cadangan gas dan batu bara terbesar di dunia, dan bahan bakar fosil dari pendapatan ekspornya.

China, yang sudah menjadi pasar utama batu bara Rusia, ingin meningkatkan impor di tengah kekurangannya. Rusia juga berkomitmen akan mengirim hingga 40 juta ton batu bara kokas ke India setiap tahun.

Sementara Eropa memohon kepada Rusia untuk gas tambahan dari Gazprom di luar apa yang harus dipasok oleh perusahaan yang dikelola negara.

Krisis energi saat ini dinilai terjadi karena kurangnya investasi dalam bahan bakar fosil, kata pengamat dilansir Al Jazeera.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X