Saat ini, setiap kali terjadi sesuatu, reaksi awal semua orang tampaknya mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikannya dan mengunggahnya ke media sosial.
Sementara tindakan ini memiliki konotasi negatifnya sendiri, sejujurnya, banyak kasus telah diselesaikan hanya karena satu orang memiliki pikiran untuk mendapatkan bukti foto dari kejadian tersebut.
Seperti kisah unggahan seorang pengguna Facebook bernama Lando Zawawi yang mengunggah gambar papan nama di Persiaran Kenanga, Kota Damansara, Malaysia tang dibangun tepat di atas jalur pejalan kaki yang terbukti merepotkan publik.
Unggahan yang dibuat pada 24 Maret 2021 menjadi viral dan akhirnya menarik perhatian DASH Expressway, pihak berwenang yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Empat hari setelah postingan menjadi viral, DASH Expressway merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka mengetahui masalah tersebut sebelum postingan dibuat dan pekerjaan perbaikan sedang dilakukan oleh kontraktor.
Baca juga: Wajah Wanita Ini Bengkak & Kulitnya Melepuh Usai Pakai Pewarna Rambut yang Dibeli di Toko
Kesalahan tersebut kemudian diperbaiki dalam beberapa hari yang membuat orang Malaysia bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika gambar awal tidak menjadi viral.
Sementara pengguna Twitter @InjangNation lalu mem-posting ulang gambar tersebut dan menjelaskan bahwa dia tidak selalu setuju dengan menyebarkan masalah menggunakan metode "viral" tetapi ketika orang tidak memiliki cara lain untuk menyelesaikan masalah mereka dan masalah mereka serta suara tidak terdengar, mereka sebenarnya dipaksa untuk menggunakan "metode viral".
“Faktanya, ungkapan 'no viral, no action' sudah menjadi hal yang lumrah di negara kita. Saya berharap pihak berwenang lebih sensitif dan efisien dalam menyelesaikan masalah mereka," kata akun itu, dilansir dari World of Buzz, Selasa (6/4/2021).