Ketua Bapillu Partai Demokrat Andi Arief menyindir bahwa kubu Moeldoko yang merupakan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang gagal terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Kubu Moeldoko ini pun enggan menanggapi sindiran yang dilontarkan oleh Andi Arief.
"Kami ingin lebih banyak berbuat ketimbang banyak bicara apalagi menghujat sesama saudara sendiri dengan berbagai narasi negatif yang sangat kontra produktif. Perbedaan pandangan dan pilihan dalam berpolitik adalah hal biasa dan wajar wajar saja," ujar penggagas kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang, Darmizal saat dikonfirmasi Indozone, Selasa (16/3/2021).
Darmizal memahami kegelisahan dan apa yang ada dipikiran oleh kader Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sudah didemisioner melalui KLB. Menurutnya langkah mereka melaporkan ke PN sudah benar, tinggal dijalankan saja untuk mendapatkan kepastian hukum.
"Saya kira, hanya ada dua pilihan, KLB Sibolangit yang benar dan sah atau mereka yang kalah," tuturnya.
BACA JUGA: Kisruh Demokrat Dapat Sorotan Pakar Politik Asal Australia, Bandingkan Moeldoko dengan SBY
Selain itu, Darmizal menyakini pemerintah akan bekerja profesional dan menempatkan segala sesuatu berdasarkan landasan hukum. Sehingga dia akan menunggu keputusan apakah Kemenkumham akan menerima atau tidak hasil dari KLB yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum.
"Kita tunggu saja keputusan terbaik dari pemerintah," tandasnya.
Diketahui, Ketua Bapillu Partai Demokrat Andi Arief mengungkap bahwa kubu Moeldoko yang merupakan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang gagal terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
"Tragis, KLB Deli serdang gagal daftar," kata Andi sebagaimana dikutip dari akun twitternya @AndiArief_ID, Selasa (16/3/2021).
