Tak Cuma Beras, Pemerintah Juga Akan Impor Garam, Politikus PKS Tagih Janji Jokowi Dulu

- Selasa, 16 Maret 2021 | 19:20 WIB
Kolase foto Mardani Ali Sera dan Presiden Joko Widodo (Twitter @MardaniAliSera/ANTARANEWS)
Kolase foto Mardani Ali Sera dan Presiden Joko Widodo (Twitter @MardaniAliSera/ANTARANEWS)

Politikus PKS Mardani Ali Sera menyoroti kebijakan pemerintah yang bakal kembali mengimpor garam pada tahun ini.

Menurut Mardani, stok garam petani lokal masih berlimpah karena belum diserap pasar. Tak hanya itu, harga garam lokal juga saat ini sedang anjlok.

Oleh karenanya, kata Mardani, kebijakan impor justru menjadi pukulan telak bagi para petani.

Hal ini disampaikan Mardani melalui akun Twitter @MardaniAliSera, Selasa (16/3/2021).

"Stok yg melimpah krn blm diserap pasar & anjloknya harga merupakan kondisi yg sdg petani garam alami. Kebijakan impor jd pukulan yg bertubi2. Mestinya fokus bagaimana memastikan garam di tanah air, janji menghubungkan produsen garam dgn industri yg membutuhkan jg blm ditepati," tulis Mardani.

Anggota DPR RI inipun menagih janji Presiden Joko Widodo soal swasembada garam.

"Kebijakan ini jelas bertolak belakang dengan pernyataan pak @jokowi beberapa tahun lalu yg yakin Negeri kita bisa swasembada garam. Rendahnya produksi garam nasional tidak bs dijadikan alasan krn faktanya, diberbagai daerah stok msh menumpuk di gudang krn tdk terserap pasar," tulis Mardani.

Pada kicauan selanjutnya, Mardani menyebut pemerintah seolah tidak belajar dari pengalaman sehingga garam terus-menerus diimpor.

"Kebijakan yg trs berulang, spt tdk prnh belajar dr pengalaman sblmnya. Angka kebutuhan tiap tahun mesti sdh diprediksi tonasenya, agar ada target pengurangan impor dr tahun ke tahun yg diiringi dgn target kbjkn produksi dlm negeri. Dlm bbrp thn ke dpn,Swasembada garam bs tercapai," tulis Mardani.

Lebih lanjut, Mardani mengungkap data Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi soal stok garam dan kebutuhannya.

"APA KABAR PETANI GARAM KITA?Menurut data @kemenkomarves total kebutuhan garam pada 2021 berjumlah 4,67 juta ton sedangkan produksi diperkirakan mencapai 2,1 juta ton. Dengan demikian hanya ada selisih 2,57 juta ton sebagai kebutuhan yang perlu ditambal dengan impor," kicaunya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X