Demokrat Sebut Upaya Kudeta Moeldoko Dapat Ciderai Rasa Keadilan 

- Minggu, 7 Februari 2021 | 11:38 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (Instagram @agusyudhoyono)
Agus Harimurti Yudhoyono (Instagram @agusyudhoyono)

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat bukan hanya segelintir kader dan eks kader saja.

Namun, kata dia, menuturkan banyak saksi dari kader Partai Demokrat yang menyebutkan dugaan upaya kudeta yang dilakukan oleh Kepala Staf Presiden (KPS) Moeldoko adalah nyata. Dimana Moeldoko sudah mengumpulkan bekas kader Partai Demokrat.

"Fakta menunjukan yang melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat bukan hanya segelintir kader dan eks kader Demokrat, tetapi benar-benar melibatkan pihak eksternal dalam hal ini paling tidak KSP Moeldoko," kata Teuku, Minggu (7/2/2021).

Teuku mengatakan, dengan adanya fakta tersebut menunjukkan bahwa Moeldoko bukan hanya sekedar mendukung gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat. Namun secara aktif ingin mengambil alih Partai Berlambang Mercy tersebut.

"Fakta juga menunjukkan bahwa yang dilakukan saudara Moeldoko bukan hanya sekedar mendukung GPK PD tersebut, tetapi yang bersangkutanlah yang secara aktif dan akan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah itu,” jelasnya.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Bansos Covid-19, Tersangka Foya-foya Rp50 Juta untuk Karaoke

Selain itu, dia memaparkan tindakan Moeldoko tersebut tidak bisa dibenarkan ataupun dicontoh oleh masyarakat. Ini disebabkan karena dia diduga menggunakan kekuasaannya sebagai pejabat negara.

"Jika tindakan Moeldoko dibiarkan dan dibenarkan dengan kekuasaan dimilikinya sebagai pejabat negara yang telah melakukan gerakan pengambilalihan partai secara paksa, tentu sangat cederai rasa keadilan di negeri ini," imbuhnya.

Lebih jauh Teuku berujar Moeldoko telah menjadi contoh buruk karena dengan sengaja ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dengan cara ilegal.

"Bagi para pengemban amanah rakyat seperti Moeldoko yang jadi pedoman seharusnya tidak bisa seenaknya berbuat apa saja. Tetapi harus juga indahkan aspek moral, etika dan keadilan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X