Bantahan Keluarga Jemaah Umrah Sulsel yang Dituding Lakukan Pelecehan Seksual saat Tawaf

- Minggu, 22 Januari 2023 | 18:15 WIB
Ilustrasi - Tampilan udara menunjukkan Masjidil Haram selama ibadah haji tahunan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 10 Juli 2022. (REUTERS/Mohammed Salem)
Ilustrasi - Tampilan udara menunjukkan Masjidil Haram selama ibadah haji tahunan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 10 Juli 2022. (REUTERS/Mohammed Salem)

Setelah ramai menjadi perbincangan publik, pihak keluarga jemaah umrah asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang disebut melakukan pelecehan seksual saat tawaf akhirnya buka suara.

Perempuan bernama Ana tersebut menegaskan bahwa apa yang dialami oleh sepupunya, Muhammad Said (MS) adalah fitnah. Menurutnya, MS sendiri tidak tahu korbannya siapa.

"Disuruh mengakui semua tuduhan yang bahkan dia sendiri tidak tahu salahnya apa. Dituduh memegang payudara wanita asal Lebanon tepat di depan Ka'bah," kata Ana dalam akun media sosialnya dilihat Indozone pada Minggu (22/1/2022).

Kala itu, MS tidak sendiri, ia bersama ibu dan kakaknya berniat mencium Hajar Aswad. Tapi, MS kemudian meminta ibunya menunggu di luar Ka'bah karena khawatir akan terjepit.

Baca juga: WNI Divonis 2 Tahun Terkait Kasus Pelecehan saat Umroh, KJRI Jeddah Ajukan Banding

-
Unggahan sepupu MS. (Instagram/@nirwanatirsaa_)

MS kemudian berusaha menghubungi ibu dan kakaknya, namun tidak aktif. Hingga akhirnya ia pun menghubungi keluarganya di Indonesia.

Saat itu, pihak travel yang membawa MS dan keluarga umrah mengatakan masalah tersebut bisa selesai dalam 5 hari. Tapi, lewat dari 5 hari, MS tidak kunjung dipulangkan hingga akhirnya harus menjalani sidang berkali-kali dalam 3 bulan.

Dari sidang tersebut, MS divonis 2 tahun penjara. Sementara, menurut Ana bukti pelecehan seksual tidak ada. Korban pun tidak hadir dipersidangan, kata Ana.

Baca juga: Terlibat Pelecehan Seksual saat Tawaf, Jemaah Umrah asal Indonesia Divonis 2 Tahun Penjara

"Entah cara apa yang dilakukan sebagian orang sampai ada surat yang menyatakan bahwa Said mengakui tuduhan itu. Tiap hari kami komunikasi sama Said dan jawabannya selalu menangis dan bersumpah di rumah Allah kalau dia difitnah dan tidak pernah melakukan hal itu," ungkapnya.

Keluarga berharap dengan adanya klarifikasi ini bisa meluruskan kesalahpahaman dan bisa membersihkan nama baik keluarga.

"Saya tekankan, banyak keganjalan, korban yg tidak hadir saat persidangan, saksi hanya 2 polisi/Askar yg menyeret Said pada saat di TKP, dan tidak adanya bukti! Sebenarnya tidak ada gunanya saya up ini karna tidak mungkin jg bisa pulangkan Kaka Said, tapi setidaknya fitnahnya tidak menyebar sampai menggiring opini yg tidak-tidak sampai akhirnya mendoakan yg tidak baik," ujar Ana.

Terkait pengakuan pihak keluarga, pihak KBRI Riyadh, Arab Saudi masih belum memberikan keterangan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X