Masyarakat dibuat khawatir dengan penyebaran virus korona baru atau 2019-nCoV. Terlebih virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, Tiongkok itu telah menyebar hingga ke negara lain.
Kendati demikian, hingga saat ini virus tersebut belum menjangkit pasien di Indonesia. Kondisi ini membuat tak sedikit masyarakat yang meragukan kemampuan pemerintah untuk mendeteksi virus korona baru.
Namun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meyakinkan jika Indonesia sudah siap menghadapi apabila ditemukannya virus tersebut.
Hal ini diperkuat dengan penetapan 3 rumah sakit rujukan di Jakarta yang siap menampung apabila ada pasien terinfeksi. Salah satunya adalah RS Persahabatan.
Menurut Direktur Utama RS Persahabatan, dr Rita Rogayah, Sp.P(K) MARS, pihaknya telah siap menerima pasien dengan keluhan atau jika ada rujukan. Selain itu, sudah ada skenario yang disiapkan.
"Kami sudah biasa menangani kasus-kasus seperti ini. Sebenarnya ini bukan kasus yang pertama karena di tahun 2003 sudah ada SARS, lalu tahun 2005 ada flu burung yang lebih mematikan, dan tahun 2009 ada H5N1 yang kemudian dibilang flu biasa. Kami sudah menangani pasien seperti itu sebelumnya," ujar Rita saat ditemui Indozone dalam konferensi pers, Jumat (31/1/2020) di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.
Dirinya menambahkan, RS Persahabatan juga sudah bekerja sama dengan rumah sakit di sekitarnya apabila harus memindahkan atau merujuk pasien lain yang bukan pemantauan. Rita mengatakan rumah sakit lain yang bukan menjadi rujukan juga sudah siap jika ada pasien yang datang dengan keluhan.
"Jadi skenarionya (kesiapan RS) sudah sampai tahap itu," pungkas Rita.
