Pesawat maskapai Filipina, Lionair, mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Manila, Filipina, Minggu (29/3/2020). Pesawat RPC 5880 tersebut jatuh dan terbakar saat lepas landas.
Insiden ini menyebabkan 8 orang tewas. Pesawat ini difungsikan sebagai ambulans udara oleh Departemen Kesehatan Filipina untuk menangani pandemi virus corona, seperti dilansir dari New York Times.
Pesawat hendak pergi menuju Jepang dari Manila dengan penerbangan medevac atau penerbangan medis. Pesawat ini mengangkut 8 orang, dengan 3 orang merupakan tenaga medis.
Photos from our team on the ground. pic.twitter.com/5SYvVxkcZk
— Richard J. Gordon (@DickGordonDG) March 29, 2020
Korban terdiri dari pilot, 2 awak kabin, 1 dokter, 1 perawat, 1 tenaga medis pesawat, seorang warga AS, dan seorang warga Kanada.
"8 penumpang yang terdiri dari petugas medis penerbangan, seorang perawat, dokter, 3 awak pesawat, 1 pasien dan rekannya berada di dalam pesawat," kata Senator Richard Gordon, kepala Palang Merah Filipina.
"Sangat disayangkan tidak ada penumpang selamat dalam kecelakaan ini," kata petugas Bandara Internasional Manila, dalam sebuah pernyataan.
UPDATED: Lion Air Westwind ambulance aircraft burned on take off in NAIA runway with eight people on board, accdg to sources.
— Jacque Manabat (@jacquemanabat) March 29, 2020
This video was taken March 29 around 8PM pic.twitter.com/awYBs7JRNr
Saat ini, landasan telah ditutup dan penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya pesawat sedang berlangsung.
Untuk diketahui, maskapai Lionair ini berbeda dengan maskapai Lion Air di Indonesia, meski memiliki nama yang hampir mirip.
Lionair Inc merupakan perusahaan Filpina yang menyediakan pesawat maupun helikopter carteran.
Pesawat Lionair ini digunakan oleh Filipina untuk mengangkut pasokan untuk pekerja medis yang menangani virus corona di berbagai provinsi di Filipina.