OTG Pakai Masker, Potensi Menularkan Virus Corona Turun dari 70 persen ke 5 Persen 

- Minggu, 10 Mei 2020 | 16:35 WIB
Ilustrasi masyarakat pakai masker (REUTERS)
Ilustrasi masyarakat pakai masker (REUTERS)

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan ada kemungkinan tingginya kasus penularan virus corona akibat orang tanpa gejala atau (OTG). 

Berdasarkan data satu pekan terakhir, tampak adanya fluktuasi di beberapa daerah ada kecenderungan data konsisten meningkat dengan jumlah semakin sedikit. 

Namun di beberapa daerah lain ditemukan data tidak konsisten. Ada penambahan jumlah kasus tidak banyak, tapi beberapa hari terakhir justru terjadi penambahan signifikan. 

"Kami banyak menemukan orang terinfeksi virus corona namun dengan gejala sangat ringan. Tidak panas dan tidak batuk sehingga memberi gambaran seperti orang tidak sakit. Ini yang kemudian disebut orang tanpa gejala (OTG)," paparnya di gedung BNPB, Jakarta, Minggu (10/5/2020).

Orang tanpa gejala inilah yang mungkin membuat angka kasus corona melonjak drastis. Yuri mengatakan, kalau orang ini ada di tengah masyarakat, tidak pakai masker, melakukan kontak dekat dengan kelompok lain yang rentan maka ini yang menimbulkan penularan virus corona.

"Apabila ada OTG, kemudian tidak pakai masker di lingkungan, maka peluang menularkan ke orang lain 70 persen," tambahnnya. 

-
Achmad Yurianto (Youtube/BNPB Indonesia)

Namun ketika orang tersebut memakai masker. Peluang penularan bisa berkurang hingga 5 persen saja. 

"Kalau dia pakai masker, semua droplet, batuk bersin dan percikan bisa tertahan di masker. Tak cuma mengurangi penularan ke orang, tapi juga ke benda-benda di sekitarnya," pungkas Yuri. 

Oleh karena itu pemerintah konsisten sejak awal untuk memutuskan rantai penularan ini maka yang pertama kita harus melindungi diri masing-masing dengan cara menggunakan masker. Kemudian rajin mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir dan membatasi untuk keluar rumah serta menghindari kerumunan sebagai upaya perlindungan diri

"Mengapa ini menjadi penting, karena kita tidak pernah tahu sebenarnya di luar siapa yang menjadi OTG, siapa yang membawa virus dan tidak menunjukkan gejala apapun. Oleh karena itu upaya inilah yang menjadi bahasa universal yang digunakan di seluruh dunia," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X