DPR : Konsep 'Kampus Merdeka' Tetap Lahirkan SDM Unggul

- Minggu, 9 Februari 2020 | 19:25 WIB
 Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal (Instagram/@illizasaaduddin)
Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal (Instagram/@illizasaaduddin)

Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal memandang gagasan dan tiga langkah affirmative mewujudkan “Kampus Merdeka” memberikan ruang bagi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk mengembangkan kurikulum yang lebih inovatif sesuai dengan tantangan zaman, sehingga perguruan tinggi kita nantinya dapat melahirkan SDM unggul.

Tiga langkah affirmative itu adalah fleksibilitas kurikulum, penyederhanaan sistematika akreditasi dan link and match dunia pendidikan dan dunia industri.

"Untuk itu, kami ingin memastikan bahwa konsep ini tidak diskriminasi Perguruan Tinggi (PT) yang maju dengan belum maju dan atau dikotomi PT negeri dengan PT swasta, dan tidak juga mengulang cerita lama yakni transformasi yang terjadi saat itu hanya sebatas struktural dan sistem belum sampai pada coorperate culture (budaya kerja dan mindset)," ucapnya saat dikonfirmasi Indozone, Minggu, (9/2/2020).

Dia mengatakan DPR mendukung sepenuhnya gagasan “Kampus Merdeka” yang telah dicanangkan ini, dengan catatan harus totalitas dalam melakukan transformasi sistem dan transformasi kultur.

Menurt anggota DPR Illiza, memang program magang memberikan dampak positif bagi mahasiswa yang disiapkan langsung berinteraksi dengan lapangan kerja atau masyarakat.

"Namun di sisi lain, jika tidak dilakukan pengawasan yang serius dan pendampingan, maka akan menjadi ‘liar’, merdeka tanpa arah," jelasnya.

Konsep “Kampus Merdeka” Kemendikbud RI adalah terobosan yang tepat di era Industri 4.0, karena iklim dunia pendidikan dibangun sinergis dengan iklim dunia usaha, sehingga apa yang ditargetkan dalam RPJM 2020-2024, yaitu 80 persen lulusan perguruan tinggi langsung kerja dapat tercapai.  

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan inovasi dan penelitian merupakan dua hal yang saling berkaitan. Inovasi yang efisien, tepat sasaran, dan memiliki daya ungkit yang tinggi menjadi prioritas riset dan penelitian nasional.

"Perguruan tinggi harus diberikan kepercayaan untuk melakukan inovasi ini, jadi seluruh kampus merdeka ini bisa mengakselerasi proses research. Di Kampus Merdeka, kami buka kesempatan tiga semester dari delapan semester bagi mahasiswa melakukan immersive learning di luar prodi, salah satunya dia bisa mengambil research project," ujarnya.

Nadiem mengatakan, kebijakan Kampus Merdeka menjadi jawaban agar inovasi dan penelitian tumbuh dalam ekosistem yang saling mendukung. Nadiem optimistis kebijakan ini menjembatani peluang yang lebih besar bagi mahasiswa dan perguruan tinggi untuk terlibat di bidang penelitian dan teknologi.


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X