Selama 10 tahun memimpin, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma berbagi kisah suka duka membangun Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.
"Saya harus bisa membawa kota ini ada di peta dunia. Artinya warga dunia bisa mengerti dan tahu bahwa ada kota yang namanya Surabaya. Alhamdulillah terwujud," kata Wali Kita Risma dikutip dari Antara, Minggu (25/10/2020).
Dia melanjutkan, dalam beberapa kesempatan bertemu warga selalu menceritakan suka duka yang dihadapi selama 10 tahun yang dinilainya beraneka ragam. Hal yang paling memberikan kesan Risma, yakni saat menutup lokalisasi Dolly.
Bagi Risma, penutupan lokalisasi Dolly merupakan langkah yang berat dan berisiko. Namun begitu, seiring dengan keberanian dan dukungan dari berbagai pihak, Risma berhasil melewati prahara tersebut.
"Berikutnya, saat peristiwa bom dua tahun lalu. Itu adalah hal yang sangat menyedihkan dan berat untuk kami. Saya bersyukur bisa melewati semua itu," kenangnya.
Selain itu, Risma juga menceritakan sepenggal kisah yang membahagiakan selama bertugas dengan melihat data penurunan angka kemiskinan dan banyaknya apresiasi serta penghargaan yang tidak hanya diterima dari dalam dan luar negeri.
"Lalu suhu udara turun, warga lebih ramah. Itu yang membuat orang asing atau wisatawan berkunjung ke kota ini. Masih banyak lagi tentunya. Kami sangat bersyukur Surabaya sudah semakin baik dari hari ke hari," bebernya.
Suka duka saat menjabat sebagai wali kota terakhir diutarakan Risma pada saat bincang-bincang santai dengan paguyuban warga perumahan Sambikerep secara virtual dari rumah dinas wali kota, di Jalan Sedap Malam Surabaya, Sabtu kemarin.
Salah seorang warga asal RT 04 RW 06 Kelurahan Lidah Kulon Kecamatan Lakar Santri Mariani mengaku bersyukur selama ini dipimpin oleh sosok pemimpin yang adil dan bijaksana. Bahkan, ia berkali-kali mendoakan agar Wali Kota Risma sehat dan berbahagia.
"Saya pernah bertemu dengan ibu di Pasar Keputran. Saya senang karena sebagai warga Surabaya diperhatikan oleh ibu. Sehat terus bu. Doa kami menyertai," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Pemprov DKI Jakarta Hasilkan Rp4,9 Miliar dari Denda Pelanggaran PSBB
- Masih Ada Belasan Ribu Langgar Aturan Masker, Kasatpol PP DKI Klaim Sudah Menurun
- Ada Pasal Dihapus di UU Cipta Kerja, Jubir Presiden: Memang Seharusnya
