DPR: Ketimbang Produksi Massal Kalung Antivirus Corona, Lebih Baik Genjot Hasil Pertanian

- Minggu, 5 Juli 2020 | 11:49 WIB
Produk tanaman eucalyptus yang disebut sebagai antivirus corona. (Dok. Kementan RI)
Produk tanaman eucalyptus yang disebut sebagai antivirus corona. (Dok. Kementan RI)

Terkait dengan rencana produksi massal kalung antivirus corona dari tananam eucalyptys, Komisi IV DPR RI minta agar Kementan fokus mencari cara bagaiaman produksi pertanian tetap berlimpah.

"Dari Komisi IV sendiri meminta Kementan tetap fokus bagaimana produksi pertanian. Kalau pun itu dari litbang hubungannya dengan eucalyptus saya kira nggak ada masalah, tapi sebaiknya di internal dulu gitu loh. Kalau mau diproduksi besar-besaran kan itu tentu menimbulkan pertanyaan dari semua pihak, dari semua sisi bisa dipertanyakan itu," ungkap anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin kepada wartawan pada Sabtu (4/7/2020).

-
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. (ANTARA/HO-Fraksi Humas PKS)

Andi mengungkapkan, penelitian tentang kalung antivirus milik Kementan tersebut, belum teruji bisa menangkal virus corona. Selain itu, Andi juga menyoroti soal anggaran untuk memproduksi kalung tersebut secara massal, yang diyakini akan menimbulkan pertanyaan dari banyak pihak.

"Publik perlu harus tahu dan Komisi IV tahu apakah sudah melalui kajian yang dalam apakah sudah dipraktikkan juga ke orang-orang yang kena Corona, dengan adanya kalung itu tidak kena. Itu kan harus ada penjelasan ya," ungkapnya.

Andi menuturkan, Kementan harusnya fokus memproduksi pertanian agar tetap melimpah di tengah pandemi corona seperti sekarang ini.

"Kemudian saya kira (diproduksi) terbatas dulu ya, karena anggaran kan tentu anggaran Kementan sendiri kan tidak fokus ke arah sana karena itu domain kesehatan. Kementan sendiri kan fokus bagaimana pada saat pandemi Covid ini produksi pertanian tetap melimpah, artinya tidak kurang. Juga rencana untuk pembukaan lahan baru, saya kira isu-isu yang penting seperti itu," sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X