Guru Sejarah di Perancis Tewas Digorok, Dinilai Lecehkan Nabi Muhammad dengan Karikartur

- Sabtu, 17 Oktober 2020 | 11:53 WIB
Pihak kepolisian mengamankan lokasi penembakan pria yang diduga membunuh guru di Prancis. (Reuters)
Pihak kepolisian mengamankan lokasi penembakan pria yang diduga membunuh guru di Prancis. (Reuters)

Seorang guru sejarah di Prancis tewas dibunuh dengan cara lehernya di gorok di pinggiran kota Prancis.

Diduga guru tersebut melecehkan karikartur Nabi Muhammad dengan membahasnya di dalam kelas, berdasarkan sumber polisi.

Polisi menduga pembunuhan itu ada kaitannya dengan insiden serupa bulan lalu.

Insiden itu terjadi Jumat (16/10/2020) sore pukul 5 sore waktu setempat di Conflans Sainte-Honorine, barat laut Paris.

Korban ditemukan tewas dengan luka bekas sayatan pisau di bagian lehernya. Saat digerebek polisi, pelaku berusaha mengancam dengan mengacungkan pisau.

Polisi kemudian mengambil tindakan tegas dengan menembaknya hingga tewas di tempat, demikian dikutip dari France24, Sabtu (17/10/2020) dini hari WIB. 

Jaksa penuntut mengatakan insiden itu sebagai "pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris".

-
Polisi Prancis berjaga usai kejadian. (Bangkok Post)

 

Menurut kepolisan, sang pembunuh melakukan aksinya di jalanan di depan sekolah tempat dia bekerja.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengutuk keras insiden tersebut. Dia pun menyebutkan pemenggalan tersebut sebagai serangan terorisme.

Hal itu diungkapkannya saat mendatangi sekolah guru tersebut di Conflans-Saint-Honorine dan bertemu dengan para staf.

Polisi masih belum mengeluarkan informasi mengenai pelaku pembunuhan tersebut, karena masih memeriksa informasi dari para saksi mata.

Insiden ini mirip dengan yang terjadi pada bulan lalu, saat itu seorang pria Pakistan berusia 25 tahun melukai dua orang menggunakan pisau pemotong daging sebagai kemarahan publikasi karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo.

Penyerang melukai parah dua karyawan sebuah agensi produksi TV, yang kantornya berada di blok yang sama dengan rumah Charlie Hebdo. Keduanya selamat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X