Biadab, Petugas Bandara Paksa Mahasiswi Muslim Buka Celana Dalam dan BH saat Pemeriksaan

- Rabu, 24 Juni 2020 | 16:19 WIB
Zainab (27), mahasiswi muslim kuliah di Harvard dilecehkan di Bandara Boston, Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)
Zainab (27), mahasiswi muslim kuliah di Harvard dilecehkan di Bandara Boston, Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)

Seorang muslimah bernama Zainab Merchant (27) membagikan pengalaman traumatik yang dialaminya saat berada di Bandar Udara Boston, Amerika Serikat. Pengalaman itu memang terjadi tiga tahun yang lalu namun sampai sekarang masih terus terngiang dalam ingatannya.

Betapa tidak. Saat itu, tahun 2017, oleh petugas keamaan bandara, Zainab yang kuliah di Harvard dipaksa melepas celana dalam dan BH-nya saat pemeriksaan. 

"Itu sungguh traumatis bagi saya. Mereka membuka paksa semuanya. BH saya, celana dalam saya. Mereka pegang-pegang, mereka raba-raba. Saya masih ingat betul rasanya waktu itu saya mau nangis. Saya sangat dipermalukan. Betapa menyesal saya waktu itu, berharap saya tidak jadi menempuh perjalanan itu," katanya.

Pelecehan seksual yang dialami Zainab ini kembali terangkat baru-baru ini setelah viral di media sosial. Salah satunya dibagikan akun Instagram @justiceforgeorgefloyd pada 23 Juni 2020.

Zainab bukannya tanpa perlawanan. Dia sempat berupaya menolak perintah petugas bandara dan mengatakan bahwa dirinya waktu itu sedang menstruasi. Namun dia akhirnya tetap menuruti kemauan petugas karena dia diancam akan ditangkap.

"Anda tidak akan tahu seperti apa rasanya kalau Anda tidak mengalaminya," kata Zainab.

Zainab juga telah melaporkan apa yang dialaminya kepada American Civil Liberties Union (ACLU) pada Agustus 2018. Dia meminta penjelasan mengapa dia harus selalu menjalani prosedur pemeriksaan yang ketat oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika setiap kali akan terbang.

ACLU kemudian memberikan penjelasan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan karena Merchant dicurigai ada dalam daftar pengawasan federal. Merchant dicecar sejumlah pertanyaan. Salah satunya adalah soal apakah ia merupakan pendukung ISIS atau tidak. 

"Begitu berada di dalam ruangan, petugas wanita kedua menepuk Merchant, mengangkat bajunya untuk melihat jahitan di perutnya, dan mengecek di daerah selangkangannya. Petugas kemudian meminta Merchant untuk membuka celananya. Karena ketakutan, dia melakukannya, memperlihatkan pembalut menstruasinya," demikian penjelasan ACLU.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Justice for George Floyd (@justiceforgeorgefloyd) on

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X