Cerita Wali Kota Taoyuan Taiwan Tangani Pandemi Hingga Dipuji Pekerja Migran Indonesia

- Jumat, 13 Agustus 2021 | 11:53 WIB
Walikota Taoyuan City Cheng Wen-tsan. (Istimewa)
Walikota Taoyuan City Cheng Wen-tsan. (Istimewa)

Ada satu cerita menarik yang disampaikan Wali Kota Taoyuan Cheng Wen-tsan di Taiwan terhadap kepeduliannya pada tenaga kerja asing yang menghuni kota tersebut, termasuk dengan pekerja migran asal Indonesia.

Penanganan pandemi Covid-19 di Taiwan termasuk terencana dengan baik. Ini bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia yang saat ini bergelut dengan masalah koordinasi hingga pandemi yang tak kunjung usai.

Berikut penuturan langsung Walikota Taoyuan City Cheng Wen-tsan :

Taoyuan City adalah kota yang terletak di bagian utara Taiwan, juga disebut "pintu masuk Taiwan".

Setiap teman dari Indonesia yang datang ke Taiwan, pasti terlebih dahulu menginjakkan kaki di kota ini.

Lebih dari 30 ribu "warga baru" datang menetap di Taiwan dengan alasan pernikahan, serta 260 ribu "pekerja migran" datang untuk bekerja di Taiwan. Taoyuan adalah kota dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Taiwan.

-
Walikota Taoyuan City Cheng Wen-tsan. (Istimewa)

Pada bulan Mei tahun ini, Taiwan mengalami serangan gelombang pandemi COVID-19 yang cukup parah. Taoyuan menyadari bahwa pekerjaan dan kehidupan sehari-hari pekerja migran berlangsung antara pabrik dan asrama.

Maka dari itu, guna mencegah pekerja migran terinfeksi COVID-19 selama masa pandemi ini, Taoyuan menggelar "Program Rencana Menjaga Keselamatan" untuk menjaga kelanjutan pengoperasian pabrik serta kesehatan & keselamatan pekerja migran.

Strategi swab test Covid-19 secara menyeluruh dilakukan terhadap pekerja migran di Taoyuan. Hingga saat ini, jadwal swab test telah selesai dilaksanakan.

-
Penanganan pandemi Covid-19 di Taiwan. (Ist)

 

Terhitung sampai dengan awal Juli tahun ini, jumlah pekerja pabrik yang disaring secara cepat mencapai 50.574 orang, yaitu mencapai 52% dari total jumlah pekerja migran pabrik.

Disaat yang bersamaan, Taoyuan menghimbau kepada pengguna jasa (majikan) dan agen tenaga kerja, untuk menyediakan bantuan dan layanan belanja keperluan sehari-hari untuk pekerja migran, sekaligus menawarkan pemberian hadiah dengan cara misalnya menyediakan makanan di hari libur, layanan channel TV dan internet, pemberian bonus agar selama hari libur di masa pandemi para  pekerja migran tidak keluar dan tetap berada di asrama.

Setiap hari Taoyuan juga membuat kartu gambar jejak perjalanan COVID-19 dalam 6 bahasa, dirilis bersamaan dengan kartu gambar bahasa Mandarin.

-
Fasilitas kesehatan di Kota Taoyuan. (Ist)

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X