Cerita AHY, Sering Dianggap Tak Merah Putih karena Sering Kritik ke Pemerintah

- Senin, 23 Agustus 2021 | 17:09 WIB
Tangkapan layar Ketum Partai Demokrat AHY saat pidato kebangsaan di CSIS. (Tangkapan Layar).
Tangkapan layar Ketum Partai Demokrat AHY saat pidato kebangsaan di CSIS. (Tangkapan Layar).

Ketua Umum Partai Demokrat,  Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan segenting apapun keadaan di sebuah pemerintahan negara maka harus tetap ada yang melakukan cheks and balance. Menurut AHY, sikap dan posisi kritis untuk melakukan cheks and balance adalah sesuatu fundamental.

"Namun demikian, segenting apapun keadaan, tata kelola pemerintahan yang akuntabel, serta mekanisme checks and balances, harus tetap dijalankan. Bagi kami, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental," ujar AHY dalam pidato kebangsaan dalam acara CSIS, Senin (23/8/2021).

Dikatakan AHY sikap kritis kepada pemerintah yang dilakukan oleh pihaknya terdapat sebuah makna. Di mana, Partai Demokrat ingin pemerintah sukses sehingga negara dan rakyat akan selamat dari pandemi Covid-19 ini.

"Alasan kami sederhana, dan hanya satu, yaitu: Partai Demokrat ingin pemerintah sukses; karena jika pemerintah sukses, maka negara dan rakyat kita akan selamat," jelas AHY.

Namun demikian, AHY berkata terkadang niat baik melalui pandangan kritis sering dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik. Bahkan dia mengakusampai dianggap tidak 'Merah Putih'.

Baca Juga: Pipa Gas Diperiksa Puslabfor Polri Untuk Cari Penyebab Ambruknya Margo City

"Sayangnya, niat baik seperti itu seringkali disalahartikan. Pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik tertentu. Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pendangan yang berbeda, dianggap sebagai bentuk perlawanan; dianggap tidak 'Merah Putih'," urai AHY.

Padahal, menurut AHY, justru mereka yang tidak 'Merah Putih' adalah yang hanya berdiam diri dan ketika mengetahui ada kekeliruan di negeri ini. Oleh sebab itu mengapa Partai Demokrat selalu melakukan kritikan kepada pemerintah.

"Kami,yang tidak 'Merah Putih' adalah mereka yang hanya berdiam diri, ketika tahu ada yang keliru di negeri ini; atau mereka yang hanya berdiam diri, menunggu pemimpinnya berbuat salah, dan negaranya gagal," beber AHY.

"Saya rasa, alasan kami tersebut, sama seperti alasan yang dimiliki oleh berbagai elemen bangsa lainnya, saat menyampaikan pandangan kritisnya; termasuk para insan pers dan media, para mahasiswa dan kalangan kampus, serta para aktivis dari berbagai civil society. Saya juga sangat meyakini bahwa itu juga alasan yang sama yang dimiliki oleh rakyat kita," tambah AHY.

Di sisi lain, AHY berujar jika memang suara partai politik dianggap mengandung agenda kepentingan politik tertentu, maka pihaknya berharap para pemimpin dan pemerintah sudi mendengarkan langsung suara hati rakyat di akar rumput.

"Sangat manusiawi, jika dalam keadaan yang tak berdaya dan serba tak menentu, rakyat akan mengekspresikan kesedihan, kemarahan, dan kekecewaannya. Oleh karenanya, semoga para pemimpin dan wakil rakyat bisa berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi, karena faktanya memang masih cukup banyak hal yang perlu, dan bisa dibenahi, diperbaiki, dan ditingkatkan," tutup AHY.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X