Terungkap Instagram Picandi, Manajer Kimia Farma yang Jual Antigen Bekas, Dulunya Kurus

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 18:11 WIB
Kolase akun IG Picandi Mosko, Manajer Kimia Farma Tersangka Antigen Daur Ulang
Kolase akun IG Picandi Mosko, Manajer Kimia Farma Tersangka Antigen Daur Ulang

Sosok Pelaksana Tugas (Plt) Manajer Cabang Laboratorium Kimia Farma Medan, Picandi Mosko jadi sorotan publik sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus alat rapid antigen daur ulang (bekas) di Bandara Kualanamu.

Berdasarkan penelusuran Indozone, ternyata Picandi punya akun Instagram bernama @mascojaya.

Pada foto profilnya, ia terlihat jauh lebih kurus dibanding saat ia ditangkap oleh Polda Sumatera Utara.

Unggahannya pun cuma satu. Ia memajang foto poster layanan rapid test di Bandara Kualanamu seharga Rp145 ribu. Unggahan itu dimuatnya pada 17 Juli 2020.

Selain sebagai Plt Manajer, ia juga merangkap sebagai Kepala Layanan Kimia Farma Diagnostik Bandara Kualanamu.

Jabatan yang disebutkan terakhir inilah yang dimanfaatkannya untuk meraup keuntungan pribadi, dengan mendaur ulang alat-alat rapid antigen yang dipakai untuk mengetes sampel lendir para calon penumpang pesawat di bandara yang terletak di Deliserdang tersebut.

Fakta menarik lainnya adalah bahwa Picandi ternyata berasal dari keluarga berada alias orang kaya. Dia punya empat kendaraan dengan berbagai jenis. Ia punya istri seorang PNS.

Dia merupakan warga Perumahan Griya Pasar Ikan, Jalan Lohan Blok A Nomor 14-15, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Warga di lingkungan tempat tinggalnya tahu bahwa ia bekerja di Kimia Farma dan punya posisi mentereng.

Setelah meraup Rp1,8 miliar dari hasil pemakaian alat-alat rapid antigen bekas sejak 2020, Picandi kini tengah membangun rumah baru di kampungnya.

Pada sebuah foto yang beredar, rumah tersebut masih terbangun sekitar 20 persen.

Selain Picandi, Polda Sumut juga menetapkan 4 orang anak buahnya sebagai tersangka. Mereka adalah SP, DP, BM, RN.

Dalam aksinya, Picandi diduga memerintahkan anak buahnya untuk memakai cotton bud dan stik rapid antigen bekas. Mereka mencuci kembali alat-alat itu dan menggunakannya kepada para calon penumpang pesawat.

"Para pelaku yang diungkap ini, mereka memproduksi, mendaur ulang stik yang digunakan sebagai alat untuk tes swab antigen," ujar Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Jumat (30/4/2021).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X