Efektivitas Vaksin Australia Mencapai 99%, Menduduki Peringkat Pertama di Dunia

- Selasa, 20 April 2021 | 15:34 WIB
Ilustrasi vaksin (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
Ilustrasi vaksin (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)

Penemuan tahap pertama studi uji klinis vaksin pneumonia misterius di Universitas Queensland di Australia telah dipublikasikan di situs web universitas dan diterbitkan dalam jurnal medis resmi 'The Lancet'.

Menurut uji klinis baru dari vaksin yang dibuat di negara tersebut, ditemukan memiliki respon kekebalan terhadap 99% pasien, yang sama dengan vaksin terbaik di dunia.

The Australian News Network melaporkan bahwa hasil di atas menunjukkan bahwa vaksin yang diproduksi sendiri di Australia mungkin merupakan vaksin terbaik di dunia, dan menekankan kemajuan Australia dalam menemukan dan memproduksi vaksin asli.

Menurut uji klinis pada manusia, 67 dari 68 orang yang menerima dua dosis vaksin memiliki respons kekebalan yang menetralkan virus.

Vaksin ini dikembangkan bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Australia CSL dan Universitas Queensland. Setelah mengalami kesulitan dalam uji klinis pada Desember tahun lalu, pemerintah Australia pernah membatalkan pesanan 51 juta dosis.

Perusahaan CSL mengumumkan bahwa setelah berdiskusi dengan pemerintah, mereka memutuskan untuk tidak melakukan uji coba gabungan fase kedua dan ketiga dari vaksin V451 ini. Masalahnya berasal dari penggunaan protein HIV dalam penjepit molekuler yang digunakan dalam vaksin oleh ilmuwan Universitas Kunming untuk menstabilkan virus.

"Universitas Queensland telah lama meningkatkan kemungkinan positif palsu. Karena ada sebagian kecil protein HIV dalam komponen vaksin, karena penjepit molekuler ini berasal dari HIV, maka awalnya mengira bahwa kemungkinannya sangat rendah sehingga hampir tidak mungkin. Sayangnya, ini menjadi masalah yang lebih besar,” kata Menteri Kesehatan Dan Murphy.

Ia mengatakan tidak ingin Kementerian Kesehatan atau masyarakat Australia panik dengan hasil tes positif palsu tersebut. Profesor Paul dari University of Queensland percaya bahwa calon vaksin bukanlah pilihan yang saat ini dipromosikan di Australia.

Perdana Menteri Australia Morrison mengatakan bahwa hasil tersebut mendorong pemerintah Australia untuk meninggalkan pembelian vaksin yang dikembangkan oleh University of Queensland, dan sebagai gantinya membeli vaksin tambahan dari AstraZeneca dan Novavax di Amerika Serikat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X