Masa libur Lebaran kerap digunakan masyarakat untuk melakukan ziarah ke makam keluarga hingga menjenguk sanak keluarga yang menjadi narapidana (napi) di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Lalu, bagaimana sistem penjengukan napi di lapas pada saat libur lebaran tahun ini?
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Reynhard Silitonga menyebut ada perbedaan sistem kunjungan napi di lapas. Hal itu lantaran Indonesia masih diterpa wabah virus corona atau Covid-19.
Baca juga: Seorang Ayah Unggah Video Putri Kecilnya, Netizen Merinding Lihat Cara Didiknya
Dia menyebut sistem kunjungan menggunakan virtual. Tentunya hal tersebut dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang berlaku.
"Kita sudah melaksanakan prokes di mana dalam kunjungan tidak dengan langsung, tapi dengan virtual, dengan media-media lain, dengan menggunakan IT," kata Reynhard kepada wartawan di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (18/5/2021).
Reynhard menyebut tidak ada antrean para penjenguk di lapas-lapas. Untuk proses jenguk, dia menyebut penjenguk diberikan waktu sekitar 10 menit untuk bercengkrama dengan napi melalui virtual.
"Saya kira tidak ada pembludakan karena semua sudah diatur, secara sistem diatur sedemikian rupa, 10 menit-10 menit untuk berkomunikasi," beber Reynhard.
Lebih jauh Reynhard mengklaim masyarakat menyambut baik adanya sistem penjengukan tersebut. Bahkan disebutnya masyarakat mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih lantaran tetap diizinkan bertemu keluarganya yang menjadi napi.
"Saya kira sampai saat ini banyak masyarakat berterimakasih, para keluarga dan warga binaan berterimakasih dengan diberi kesempatan untuk melakukan atau berkomunikasi dengan sanak saudaranya di lembaga pemasyarakatan," pungkas Reynhard.
