Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Netizen: Berarti Sinovac Asli Buatan Sumedang

- Jumat, 5 Maret 2021 | 11:31 WIB
Presiden RI, Joko Widodo. (Instagram/@sekretariat.kabinet)
Presiden RI, Joko Widodo. (Instagram/@sekretariat.kabinet)

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaungkan benci produk luar negeri dan lebih mencintai produk dalam negeri tengah menjadi sorotan publik. 

"Karena penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa. 270 juta adalah pasar yang besar. Ajakan-ajakan untuk cinta produk kita sendiri harus terus digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri, bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri,"  kata Presiden Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden.

Bahkan kini kata 'benci' menjadi perbincangan di Twitter, yang kebanyakan mempersoalkan kata-kata yang diungkap sang presiden, Kamis (4/3/2021) kemarin. Beberapa netizen menunjukkan setuju dan ketidaksetujuan dengan kalimat tersebut.

Beberapa netizen kemudian membagikan tanggapannya di akun media sosial. Beberapa tanggapan warganet cenderung ambigu, sarkas, serta memiliki unsur kelakar. Seperti akun @AzzamIzzulhaq yang menyinggung bila Vaksin Covid-19 Sinovac merupakan produk impor dari Tiongkok.

"Berarti Sinovac asli buatan Sumedang," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Pengurus Partai Demokrat se-Sumut Tolak Rencana KLB di Deli Serdang, Minta Polisi Bubarkan

Tidak hanya itu, beberapa netizen lain juga menyindir beberapa anggota keluarga presiden yang juga memiliki beberapa brand asal luar negeri.

"Jokowi gaungkan benci produk luar negeri, simak rangkaian momen manis keluarga Jokowi dengan sentuhan Gucci," cuit salah satu akun lainnya.

"Kalau dibaca sih gak ada yg salah dgn laporan itu. Keterbatasan Jokowi dalam bernarasi dan memilih diksi yg tepat itu masalahnya.Asal heboh, Asngap.. Dan itu bukan sekali ini," kata @UyokBack.

Terkait pernyataan tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi pun memberikan klarifikasinya.

Lutfi mengatakan bahwa Jokowi menggaungkan hal tersebut karena laporannya soal pelaku e-commerce di luar negeri yang telah menghancurkan UMKM fesyen muslim di Tanah Abang. Pelaku diketahui menjual produk serupa dengan harga yang jauh lebih murah.

"Perlu diluruskan ada background yang menyertai pernyataan Pak Presiden. Laporan saya ke beliau tentang laporan praktik yang tak sesuai di perdagangan e-commerce," ungkap Lutfi dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/3/2021).

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X