Ketua Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori resmi mengundurkan diri Jumat ini dan kembali meminta maaf atas pernyataan seksis yang memicu protes global.
Beberapa hari terakhir, ia dalam tekanan gara-gara ucapannya beberapa hari lalu soal perempuan terlalu cerewet sehingga bisa mengganggu jalannya rapat Olimpiade.
Mori meminta maaf tak lama setelah pernyataan itu dikecam, karena ia dianggap mengremehkan wanita.
Ia mengaku kena teguran dari istri, anak, dan cucu perempuannya. Ia kemudian membela diri dengan berkata, "saya jarang berbicara dengan perempuan".
"Ucapan saya yang tak pantas telah menimbulkan kekacauan. Saya memutuskan untuk mundur sebagai Presiden (Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo) efektif hari ini," ujarnya dalam rapat besar di Dewan Olimpiade Tokyo, Jumat, (12/2).
Pengunduran diri ini hanya beberapa bulan sebelum Olimpiade dihelat.
Mori juga mengulangi permintaan maafnya dan mengatakan yang penting acara olahraga itu bisa terselenggara dengan sukses.
Baca juga: Tiga Wanita Bermobil yang Tepergok Curi Skincare di Minimarket ini Mengaku Cuma Iseng
Calon penggantinya, Saburo Kawabuchi, yang saat ini menjabat sebagai walikota desa Olimpiade, juga mundur dari nominasi setelah anggota lain dari Komite Olimpiade Jepang menduga adanya peran Mori dalam pencalonannya.
"Kami tidak dapat memberikan kesan bahwa banyak hal telah berubah kecuali kami memasang seorang wanita atau melihat pergeseran generasi," FNN mengutip sumber pemerintah seperti yang dikatakan.
Kantor Berita Kyodo melaporkan bahwa Menteri Olimpiade Jepang, Seiko Hashimoto, dapat menjadi kandidat yang mungkin untuk menggantikan Mori.