Perempuan Dalam Pusaran Aksi Teror, Komisi III DPR Beri Saran ke BNPT

- Senin, 5 April 2021 | 13:27 WIB
Perempuan yang diduga ditembak mati di Mabes Polri. (Foto: Istimewa))
Perempuan yang diduga ditembak mati di Mabes Polri. (Foto: Istimewa))

Dalam sepekan belakangan terjadi dua aksi teror yang menyerang Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri. Dimana dua dari tiga pelaku aksi teror adalah berjenis kelamin perempuan. Lantas bagaimana agar perempuan tak terlibat dalam pusaran aksi teror?

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, bahwa pola doktrinisasi yang dilakukan oleh kelompok teror saat ini adalah perempuan. Mereka sengaja menjadikan perempuan lantaran dianggap lemah dan sangat rentan dijadikan pengantin dalam aksi teror.

"Saya sepakat, memang dalam pola doktrinasi mereka ini, perempuan menjadi objek yang lemah dan sangat rentan dijadikan “pengantin” yang maju ke depan melakukan aksi teror, ujar Sahroni saat dihubungi Indozone, Senin (5/4/2021).

BACA JUGA: Siklon Seroja Bakal Picu Gelombang Setinggi 6 Meter di NTT, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Menurutnya dengan adanya fenomena ini menjadi pekerjaan rumah bagi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar lebih serius dalam meredam aksi terorisme yang melibatkan kaum perempuan ini. Salah satunya melakukan tindakan guna memberikan sebuah keyakinan untuk tidak masuk ke dalam jaringan teroris.

"BNPT memang harus lebih serius dalam memersuasi kaum wanita," jelasnya.

Ia berharap ke depannya BNPT bisa bekerja lebih keras lagi dalam menangkal adanya aksi teror dengan pola yang melibatkan perempuan sebagai penggantinya.

"Harus ditekankan bahwa mereka adalah manusia yang independen, dan tidak ada seorangpun yang berhak menyuruh mereka mengakhiri hidup dengan alasan apapun," tegas Sahroni.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X