9 Perusak Masjid Ahmadiyah Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib Pria Berjanggut Bentak Polisi?

- Senin, 6 September 2021 | 19:01 WIB
Pria berjanggut menantang polisi di Sintang, Kalimantan Barat. (ist)
Pria berjanggut menantang polisi di Sintang, Kalimantan Barat. (ist)

Setelah menangkap 12 orang terduga pelaku perusakan masjid dan pembakaran rumah milik jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, polisi menetapkan 9 orang di antara mereka sebagai tersangka.

Hal itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Kalimanta Barat Kombes Pol Donny Charles Go, Senin (6/9/2021).

Tiga orang lainnya yang sebelumnya ditangkap tidak jadi tersangka karena status mereka sebagai saksi.

"Saat ini kami sudah mengamankan sebanyak 10 orang diduga pelaku perusakan rumah ibadah di Sintang," kata Charles Go sebelumnya.

-
Pria berjanggut menantang polisi di Sintang, Kalimantan Barat. (ist)

Hanya saja, sejauh ini belum diketahui siapa otak intelektual di balik perusakan masjid tersebut.

Dengan kata lain, kemungkinan tersangka bisa bertambah seiring dengan pendalaman kasus yang dilakukan polisi.

Sementara itu, dari 9 orang tersangka, belum diketahui apakah dua pria berjanggut yang menantang dan membentak polisi saat kejadian termasuk di antaranya.

Sebelumnya, dua pria berjanggut itu terekam kamera menantang aparat kepolisian di tengah-tengah momen pengrusakan rumah ibadah dan pembakaran rumah milik jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada Jumat (3/9/2021).

Seorang dari mereka, memakai baju gamis panjang ala Arab berwarna abu-abu, terlihat menantang sejumlah polisi yang memintanya untuk mundur.

Ia bahkan terlihat sengaja membenturkan badannya ke badan seorang prajurit TNI di lokasi. Ia terlihat tidak senang karena aksinya dihalangi oleh aparat.

-
Pria berjanggut menantang polisi di Sintang, Kalimantan Barat. (ist)

"Semua ada SOP-nya. Jangan melanggar hukum, kita sama-sama Islam. Kita sama-sama habis salat Jumat. Ya, Kita sama-sama habis salat Jumat!" ujar seorang polisi mengingatkan pria berjanggut itu.

Kemudian, seorang pria berjanggut lainnya yang mengenakan gamis warna merah, juga marah-marah kepada polisi.

"Itu mereka (Ahmadiyah) beda! Beda!" teriaknya.

Sayangnya, saat itu, aparat kepolisian tidak bersikap tegas terhadap mereka. Justru, polisi itu malah menyampaikan bahwa ia berpandangan serupa dengan pria tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X