Rencana Akan Disetop, Wakil Ketua DPRD DKI: KRL Tulang Punggung Warga

- Jumat, 17 April 2020 | 08:22 WIB
KRL Jabodetabek (ANTARA)
KRL Jabodetabek (ANTARA)

Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mengatakan, kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tidak perlu diberhentikan operasinya, cukup dibatasi frekuensinya khususnya jumlah penumpang dan penjagaan jarak tempat duduk.

"Karena ada delapan sektor yang boleh beroperasi, pangan, energi, BUMN, BUMD, logistik, telekomunikasi, dan sebagainya. Mungkin saja orang-orang yang pakai KRL ini bekerja di delapan sektor itu," kata Judistira mengutip Antara, Jumat (17/4/2020).

Dibanding melakukan pemberhentian operasi KRL, Judistira mengajak agar pihak legislatif dan eksekutif menyuarakan imbauan lebih keras lagi pada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di daerah penyangga untuk tidak bepergian.

"Saya pikir mari kita suarakan imbauan lebih keras lagi kepada masyarakat, baik di daerah penyangga dan di Jakarta untuk tak berpergian jika tidak ada hal yang esensial, ini kan untuk kesehatan mereka sendiri dan keluarganya serta sekitarnya, paling tidak kita membantu lah," tuturnya.

Sebab, menurutnya, KRL merupakan tulang punggung kehidupan masyarakat yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

"Iya (harus tetap jalan), karena masih ada sektor usaha yang berjalan dan memang itu dampak bagi kehidupan masyarakat, pangan lah utamanya, jangan-jangan yang naik kereta itu yang bekerja di delapan sektor itu, kasihan juga," ucapnya.

Sebelumnya, lima kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) mengusulkan kepada PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (PT KCI dan PT KAI) untuk menghentikan sementara operasional Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line selama 14 hari penerapan pembatasan sosial berskala besar di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

Artikel menarik lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X