Guna menghindari kesalahan dalam berbicara ke publik, Yudian Wahyudi sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menginginkan untuk 'Puasa Bicara' selama setahun.
Keputusannya itu dikatakannya saat diwawancarai oleh sejumlah awak media di Kompleks Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020).
"Kira-kira setahunlah (puasa bicara), saya belajar dulu. Semua yang permulaan khan sulit ya. Harus belajar dulu, mengamati-amati dulu," katanya.
"Nanti rencananya kalau ada gini (wawancara) harus pakai draft agar saya tidak kepleset-lah. Ini demi kebaikan republik," sambungnya.
Selain itu, untuk lebih teliti dalam menyampaikan penyataan di depan publik, ia disarankan pihak DPR agar menggunakan naskah tertulis yang telah disiapkan oleh humas.
"Itu yang namanya kalau dalam Islam amar ma'ruf nahi munkar. Amar ma'ruf itu DPR memerintahkan kepada saya melakukan yang baik-baik. Kalau di depan publik pakai draft gitu, pakai humas kaya gitu jadi subjektivitas saya tidak terlalu menonjol," jelasnya.
"Yang dibilang munkar ya tadi. Kalau kepleset ngomong khan munkar, dalam arti luas. Jadi saya terima ini sebagai nasihat," lanjut Yudian.
Artikel Menarik Lainnya:
- Kios Miras Berkedok Depot Jamu Jadi Sasaran Razia Polisi
- Erick Thohir Targetkan Kasus Sengketa BUMN Selesai 100 Hari
- Mita 'The Virgin' Harap Ahmad Dhani Kapok Masuk Dunia Politik