Seorang anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang terluka saat menangkap sekelompok orang bersenjata diduga teroris di Dusun I Kikik Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Sabtu, menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
"Anggota Densus 88 itu mengalami luka tusuk di bagian pinggang dan paha sedalam empat centimeter," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Polisi Agus Andrianto, ketika berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan, Sabtu (16/11).
Ia juga mengatakan bahwa saat ini anggota Densus 88 itu sudah selesai dioperasi, dan sekarang dalam tahap proses pemulihan.
Sebelumnya, dua terduga teroris ditembak mati karena berusaha melawan petugas dengan menggunakan senjata tajam.
"Dua orang terduga teroris yang ditembak mati, dan satu orang yang berhasil diamankan itu adalah A,K dan P," ujarnya.
Agus mengatakan, terduga teroris itu, juga membawa senjata api rakitan kaliber 22 milimeter. Peran dari dua orang terduga teroris yang meninggal dunia adalah perakit bom yang dipakai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11).
Sedangkan terduga teroris lainnya juga saling membantu merakit bom bunuh diri tersebut.
"Ini kan satu dua hari, orang langsung bisa jadi pengantin. Artinya harus selalu waspada," ujar jenderal bintang dua itu.
Terkait kasus bom bunuh diri ini, hingga kini Sabtu (16/11), polisi telah mengamankan sekitar 18 orang terkait ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan.
