Pemerintah Bangladesh Berlakukan Lockdown di Pengungsian Rohingya Guna Cegah Corona

- Sabtu, 11 April 2020 | 13:38 WIB
Polisi Bangladesh amankan kota. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
Polisi Bangladesh amankan kota. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

Untuk mencegah penyebaran virus corona, Pemerintah Bangladesh memberlakukan lockdown di wilayah distrik Cox's Bazar, yang berbatasan dengan kamp pengungsian lebih dari satu juta etnis Rohingya.

Aturan ini diumumkan oleh Pemerintah Bangladesh pada Kamis  (9/4/2020).  Para ahli telah mengingatkan bahwa penyakit ini bisa menular dengan cepat.

-
Warga Rohingya. (REUTERS/Lim Huey Teng)

Meskipun hingga kini, belum ada kasus terinfeksi virus corona yang tecatat di dekat wilayah tersebut.

Hingga Sabtu (11/4/2020), jumlah kasus positif corona di Bangladesh tercatat sebanyak 424 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 27 orang.

Berdasarkan arahan dari pejabat setempat, distrik itu akan ditutup hingga situasi di daerah itu membaik.

Polisi dan tentara juga telah memasang penghalang di jalan utama di distrik itu, termasuk juga para pengungsi Rohingya.

Pihak berwenang di lokasi tersebut juga melakukan patroli di dalam dan sekitar kamp selama aturan lockdown berlaku.

-
Warga Rohingya di Bangladesh. (World Bank Group)

Sementara itu, Komisioner pengungsi, Mahbub Alam Talukder juga mengatakan bahwa mereka telah memberlakukan pembatasan gerakan terhadap pekerja bantuan.

"Hanya pasokan makanan darurat dan layanan medis yang dapat terus bekerja di kamp-kamp dengan menjaga kehati-hatian," ujar Alam, yang dilansir dari AFP.

Ia menambahkan, warga yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, akan dicegah untuk masuk ke dalam kamp hingga masa lockdown usai.

Distrik Cox's Bazar sendiri adalah wilayah yang menjadi kamp para pengungsi Rohingya. Mereka mendiami wilayah itu setelah lari dari kejaran militer Myanmar pada tahun 2017.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X