Kecelakaan maut di Tol Cipali yang terjadi pada Senin (30/11/2020) dini hari menyebabkan 10 orang tewas. Kecelakaan maut di Tol Cipali tepatnya KM 78, melibatkan tiga kendaraan, yakni minibus elf bernomor polisi G 1261 D, truk tronton R 1857 GC dan truk trailer B 9010 UEJ.
Terkait kecelakaan tersebut, Direktur Operasi Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo mengatakan beberapa penyebab terjadinya kecelakaan di ruas tol itu adalah gap kecepatan, faktor pecah ban, dan kelelahan pengemudi.
Rata-rata pengguna Tol Cipali memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi sekira 130 km/jam. Sementara itu, masalah lainnya adalah banyaknya kendaraan niaga besar yang melajukan truknya terlalu lambat yaitu dengan kecepatan 29 km/jam.
Gap kecepatan itulah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya tabrak belakang dan mbil kecil yang melaju dengan kecepatan tinggi tak bisa menghindari truk yang melaju dengan kecepatan rendah.
Untuk meminimalisir kecelakaan tersebut, Astra Tol Cipali menggandeng Kementerian Perhubungan dan Polda Jawa Barat harus melakukan razia kecepatan menggunakan speed gun dan menindak truk yang kelebihan muatan.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 10 Orang
Pengendara, seharusnya membawa kendaraannya dengan kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam. Selain itu, pengemudi juga disarankan untuk menjaga jarak dengan pengendara lainnya.
"Dengan kecepatan yang sesuai aturan, diharapkan juga para pengemudi dapat menjaga jarak antara kendaraan di depannya untuk hindari tabrak belakang atau tabrak beruntun," kata Agung Prasetyo, dilansir Antara.
Ada pun hal lain yang harus dilakukan oleh operator Tol Cipali yaitu memasang speed reducer di beberapa ruas jalan, pada sisi kiri maupun kanan. Kemudian memasang wire rope baja di sisi jalan, agar kendaraan yang oleng tidak keluar jalur dan menyeberang ke sisi yang berlawanan.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan kecelakaan tol di Cipali adalah karena sopir yang kelelahan. Karena itu, diharapkan pengemudi meluangkan waktunya untuk beristirahat di rest area.
