Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menjawab rasa penasaran publik terkait dengan pengelolaan utang pemerintah.
Wanita kelahiran 26 Agustus 1962 ini meminta masyarakat agar tak memberikan stigma negatif terkait dengan utang Indonesia. Pasalnya kata Sri Mulyani, tak ada satu pun negara di dunia yang tidak mempunyai utang.
Pinjaman kata Sri Mulyani dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, tidak terkecuali negara-negara Islam.
"Kalau teman-teman yang suka pakai negara Islam. Semua negara Islam di dunia, semua berutang. Mau Saudi, UAE, Qatar, Maroko, Pakistan, Afghanistan, Kazakhstan, you name it," ungkap Sri Mulyani dalam live Instagram pada Minggu (19/7/2020).
Dia menambahkan, utang sangat diperlukan untuk membiayai belaja pemerintah. Kebijakan utang itu kata Sri Mulyani bisa dikontrol dengan tetap menjaga risiko dengan produk domestik bruto (PDB).
"Bahkan saya tau waktu di Bank Dunia, negara Islam terutama yang di Afrika mayoritas miskin banget. Dan mereka dapat utang, bahkan diberikan hibah," sambungnya.
Sri Mulyani mengungkapkan, sebagian masyarakat Indonesia masih sangat sensitif dengan kebijakan utang, yang kadang jadi perdebatan.
"Saya ingin menyampaikan, kadang-kadang masyarakat kita sensitif soal utang. Menurut saya, tidak bagus juga. Karena kalau kita mau bicara tentang policy (ketentuan) utang, ya kita bisa berdebat, jangan pakai benci dan menggunakan bahasa kasar," jelasnya.
Dia menjelaskan, alasan utama negara berutang adalah untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kalau begitu kita perlu utang? Ya utangnya untuk apa dulu. Kalau untuk membuat infrastruktur kita baik (utang produktif), supaya anak-anak bisa sekolah dan tidak menjadi generasi yang hilang, ya tidak ada masalah," sambungnya.
