Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh berharap kepada panitia memberikan imbauan melalui masjid-masjid untuk tidak menciptakan kerumunan ketika pemotongan hewan kurban pada saat Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.
Ia menyadari bahwa pemotongan hewan kurban pada saat Idul Adha merupakan ibadah sekaligus hiburan bagi masyarakat yang menyaksikan penyembelihannya. Namun, untuk mencegah penularan virus Corona, maka disarankan agar tidak berkerumun.
“Panitia kurban mengimbau melalui masjid-masjid untuk tidak berkerumun dalam penyaksian proses pemotongan,” ucap Asrorun dalam tayangan video di BNPB yang dikutip Indozone, Rabu (29/7/2020).
Selain itu, Asrorun juga meminta agar pendistribusian daging-daging hewan kurban tidak lagi membuat masyarakat mengantre seperti pada saat kondisi normal. Namun, disarankan untuk mengantar ke rumah masing-masing yang menerima.
“Tetapi panitia bergerak mendatangi mustahik untuk kepentingan distribusinya. Kita pastikan bahwa pada ibadah kurban tahun ini membawa hikmah dan kebajikan. Meningkatkan imunitas dengan distribusi gizi yang memadai bagi masyarakat,” ungkapnya.
Demi mengindari kerumunan pada saat pemotongan hewan kurban, MUI menyarankan agar ibadah tersebut juga bisa memanfaatkan sarana yang tersedia, seperti salah satunya adalah rumah potong hewan.
“Untuk kepentingan kemaslahatan yang lebih besar, kita hindari kerumunan, hanya orang yang memiliki keahlian, yang memiliki kebutuhan langsung dalam proses penyembelihan yang hadir, sebaiknya dilokalisir ke rumah potong hewan,” tutup Asrorun.