Viral Pelarangan Pengibaran Bendera Merah Putih di PIK, Begini Penjelasan Polisi

- Rabu, 18 Agustus 2021 | 13:47 WIB
Viral kabar larangan pengibaran bendera merah putih di PIK. (Twitter)
Viral kabar larangan pengibaran bendera merah putih di PIK. (Twitter)

Sebuah video yang viral menampilkan penjagaan yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara kemarin. Narasi yang tersebar di media sosial menyebutkan jika aparat melarang warga mengibarkan bendera merah putih saat hari HUT RI kemarin di kawasan PIK.

Dilihat dari akun Twitter @IrutPagut sebuah video menampilkan suasana sebuah jalan yang dijaga oleh personel dari TN-Polri. Namun, narasi yang disebar dari video viral tersebut berbunyi larangan pengibaran bendera merah putih.

"Cuma mau mengambil foto sampai disediakan polisi sekian banyak, LMP tidak boleh menggelar bendera merah putih. Ya inilah bangsa kita saat ini jadi seperti kayak gini," ucap seorang lelaki dalam video viral tersebut yang dilihat Indozone pada Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: Tampang Pria Pemukul Cewek Bermobil Lexus di Pantai Indah Kapuk, Minta Maaf Sambil Ngancam

Insiden itu sendiri diketahui terjadi di kawasan PIK pada Selasa, 17 Agustus kemarin. Ormas yang ada di dalam video tersebut diketahui bernama Laskar Merah Putih (LMP) 

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Guruh Arif Darmawan menyebut pelarangan dilakukan hanya untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan disana.

"Saat ini masih PPKM, yang dilarang berkerumun. Sekarang terjadi penurunan jumlah postif aktif di Jakarta, kami jaga agar tidak terjadi kenaikan kembali," kata Kombes Guruh.

Dikonfirmasi terpisah, Wakapolsek Penjaringan AKP Arnold menyebut tidak ada izin atau pemberitahuan lebih duku ke polisi terkait kegiatan pengibaran bendera yang hendak dilakukan oleh ormas tersebut. Padahal, ada puluhan orang yang akan mengikuti acara tersebut dan berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Alasannya dari pihak kepolisian tidak memberikan izin atas kegiatan tersebut dan berpotensi akan menimbulkan kerumunan sehingga akan muncul klaster baru," pungkas Arnold.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X