Presidential Threshold Maksimal 10%, Ini Harapan PKB

- Kamis, 16 Desember 2021 | 12:41 WIB
Anggota DPR Fraksi PKB kompak kenakan sarung saat hadiri rapat paripurna (INDOZONE/Harits Tryan)
Anggota DPR Fraksi PKB kompak kenakan sarung saat hadiri rapat paripurna (INDOZONE/Harits Tryan)

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mendorong agar ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold dikisaran 5-10%. Diharapkan memberikan ruang eskpresi dan kompetisi dalam kontestasi pemilihan kepala negara.

“(Presidential threshold 20 persen) masih belum cita-cita kita, cita-cita kita 5-10 persen," kata Muhaimin dikutip Kamis (16/12/2021).

Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar mengatakan. bahwa sebaiknya presidential threshold 20% diturunkan sehingga bisa lebih memberikan ruang kompetisi dan ekspresi dalam iklim demokrasi di Indonesia.

"Supaya lebih memberi ruang ekspresi dan kompetisi, semua punya hak yang sama,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, pihaknya mengajak parpol lainnya untuk bersama-sama menyuarakan adanya revisi terbatas Undang-Undang Pemilu, khususnya soal besaran presidential threshold. Hal ini juga mencegah politik identitas dalam Pilpres.

"Jika presidential threshold diturunkan, hal itu memungkinkan tercegahnya politik identitas dan munculnya calon-calon yang diturunkan. Tapi, terbatas pada presidential threshold, jangan juga kepada parliamentary threshold,” ujar Jazilul.

Selain mencegah politik identitas dan polarisasi seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu, penurunan presidential threshold juga membuat pilihan publik semakin beragam sehingga lebih kompetitif.

Menurutnya, melihat solidnya koalisi parpol saat ini, jika dikehendaki bersama maka revisi terbatas UU Pemilu sangat mungkin dilakukan. Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, pada 2022, iklim politik akan semakin hangat. Nama-nama bakal calon presiden juga akan semakin banyak bermunculan.

"Kalau istilah di NU itu, 2022 hilal sudah mulai tampak sekian derajat. Calon presiden itu sudah mulai kelihatan, tetapi belum bisa berbuka, baru kelihatan. Ini masih ikhtilaf (beda pendapat) ini hilal beneran atau bukan? Tetapi kalau terjadi revisi (UU Pemilu), PT diturunkan itu akan lebih tampak,” urainya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X