Kasus seekor anjing bernama Canon yang diduga disiksa oleh oknum Satpol PP Aceh saat ditangkap dari Kimo Resort, Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, menyita perhatian publik.
Salah satunya yakni, Mohamad Guntur Romli yang turut menyoroti kasus tersebut dan menyayangkan alasan pihak Satpol PP Aceh menangkap anjing berbulu hitam itu karena meresahkan warga dan demi penegakan wisata halal di daerah tersebut.
"Wisata halal kok pakai cara yang haram," kata Guntur Romli seperti dikutip Indozone melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (26/10/2021).
Dalam video tersebut, Guntur menjelaskan bahwa haram yang ia maksud adalah menyiksa binatang hingga mati.
"Haram maksud saya adalah melakukan penyiksaan terhadap binatang sampai mati, gak bisa bernafas. Apapun binatangnya, penyiksaan itu adalah cara yang haram," kata Guntur.
Guntur lalu menjelaskan bahkan adab berkurban dalam Islam juga tidak menyiksa hewan. Penyembelih diharuskan memakai pisau yang tajam dan tidak memperlihatkannya ke hewan kurban tersebut.
"Ada adabnya, loh ini kok sudah dirantai kemudian dimasukkan ke dalam suatu tempat, ditutup sampai kehabisan nafas," kata Guntur.
"Dimasukkan ke dalam satu tempat, tertutup, panas, ya pastilah itu mati. Apapun alasannya itu fakta yang ada di lapangan," sambung Guntur.
Baca juga: Anjing Canon Mati, Begini Rupanya Keranjang yang Dipakai Satpol PP Aceh untuk Membawanya
Seperti yang diketahui sebelumnya, seekor anjing bernama Canon diduga disiksa oleh sejumlah oknum Satpol PP Aceh saat ditangkap dari Kimo Resort, Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh untuk kemudian dipindahkan ke ibukota Aceh Singkil.
