Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan beri bantuan kepada anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19. Pemprov Jakarta akan menjamin pendidikan anak-anak tersebut tetap berjalan meskipun telah ditinggal orang tuanya.
"Program bantuan tentunya kita sedang dalam proses pembahasan. Yang penting kita ingin memastikan mereka tetap sekolah, mereka tetap mendapatkan tumbuh kembang yang baik," kata Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Jakarta Suharti, Dikutip pada Sabtu (21/8).
Suharti menyebut, pihaknya saat ini telah mendata jumlah anak yang orang tuanya meninggal saat masa pandemi . Pendataan tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI yang dibantu dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI.
"Kalau menggunakan data nanti langsung bisa dipadankan nanti si orang tua punya NIK, kan di dalam keluarga ketahuan tuh siapa saja. Kalau misalnya orang tuanya satu meninggal maka dia yatim atau piatu, kalau dua-duanya menjadi yatim piatu," kata Suharti.
Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov DKI Jakarta, Zainal menyebut, setelah data terkumpul, maka akan dilakukan pemadanan data. Lalu setelahnya akan dilakukan verifikasi pada tingkat kelurahan dan RT-RW.
"Dapat Dukcapil baru kita verifikasi. Setelah dapat data baru kita bicarakan rumusan kebijakannya. Apa yang mau di preferensi-kan program pemerintah DKI," kata Zainal.
Sebelum dilakukannya program tersebut, Zainal mengatakan saat ini Pemprov DKI masih menjalankan program yang sebelumnya telah dijalankan.
"Kalau dari sisi Dinas Sosial kan ada perwalian, ada adopsi, ada orang tua asuh, orang tua angkat kan gitu nanti. Kondisi kesejahteraannya nanti bisa yang KJP, bisa Kartu Anak Jakarta kan ada tuh, bisa bantuan sosial," katanya.
